ini Cara Mengelola Stress Sebelum Berubah Menjadi Krisis Paru Baya

Berita109 Dilihat

Tips kesehatan kali ini terkait mengatasi stres atau krisis paruh baya.

Ilustrasi

SriwijayaAktual.com — Beberapa penelitian menyebut sejumlah gejala krisis paruh baya mulai
dari merasa terjebak di pekerjaan, hubungan dengan pasangan, atau
mempertanyakan makna kehidupan.
Ada juga peneliti yang menyatakan krisis paruh baya hanyalah mitos.
Apa pun pendapat yang beredar, namun dalam satu fase kehidupan stres
adalah keniscayaan.
Begitu juga pada orang dewasa begitu memasuki usia 40 tahunan atau 50
tahunan. Mereka bakal menghadapi tantangan kesulitan yang lebih
kompleks seperti hubungan keluarga, masalah kesehatan, penuaan,
kehilangan pasangan hidup, anak yang mulai tumbuh dewasa, anak mentas, anak tak kunjung mapan, khawatir finansial, sampai pensiun.
Seperti dilansir Healthymidlife.com, baru-baru ini, beberapa
kekhawatiran tersebut apabila tidak dikelola dengan baik bisa berujung
pada krisis. Dampak terburuknya apabila dibiarkan bisa merusak kesehatan
dan mengakibatkan depresi paruh baya.
Sejumlah pakar menyebut krisis paruh baya bisa menjadi momentum
mengevaluasi kembali prioritas dan mengaplikasikannya untuk meningkatkan
kualitas hidup. Hal itu juga bisa berarti saat tepat untuk mengubah
pola hidup dan mencari makna baru dalam fase kehidupan. Berikut ini
beberapa langkah mengelola stres agar tak kadung menjadi krisis paruh
baya:
1. Bikin nyaman diri sendiri
Ritme hidup yang serba cepat bikin rentan stres, terutama buat orang
yang tengah berusia paruh baya. Sesekali ambil jeda dari rutinitas atau
kerjakan sesuatu yang di luar kebiasaan untuk mengubah perspektif.
Berikan izin buat diri sendiri dengan cara mematikan telepon pintar,
komputer, atau urusan pekerjaan. Lantas pelihara aktivitas yang
menyenangkan seperti pergi ke taman, perawatan tubuh, atau sekadar
bersepeda.
2. Temukan sumber stres
Coret target yang tidak realistis dari daftar harapan hidup usia senja.
Susun ulang rencana hidup lengkap dengan detail rencana mewujudkan
cita-cita tersebut dan tenggat yang masuk akal.
3. Bikin kelompok pendukung
Mulai cari keluarga atau teman yang satu pemikiran. Mereka bisa menjadi
pendukung yang baik untuk mengelola tekanan menghadapi hidup. Sesekali
bikin sesi obrolan bersama-sama untuk mengurangi stres.
4. Olahraga
Aktivitas fisik terbukti ampuh meredakan stres dan bisa membuat suasana
hati membaik. Bisa dimulai dengan jalan kaki 20 menit di sekitar tempat
tinggal. Kalau perlu bisa juga mengajak kelompok teman atau keluarga
untuk fitnes atau olahraga barengan.
5. Makan makanan sehat
Mencukupi nutrisi tubuh dengan makan makanan sehat bisa membuat kaum
paruh baya merasa lebih baik. Mereka bisa berpikir lebih jernih. Untuk
kebutuhan nutrisi yang tepat bisa mulai dengan buah, sayur, biji-bijian,
ikan, dan kacang.
6. Tidur yang cukup
Usahakan tidur yang cukup. Apabila mulai menemukan gejala stres yang
bikin sulit tidur, warga paruh baya bisa mulai belajar mengelola stres
dengan belajar teknik relaksasi seperti yoga, berlatih napas panjang,
atau meditasi. Seperti halnya mulai mengatur asupan saat usia menginjak
40 tahun, tidur yang cukup juga penting untuk menjaga mental dan fisik
tetap prima. Kelelahan dan kurang tidur bisa memperburuk stres.
7. Jangan gengsi menerima bantuan
Banyak orang yang saat fase awal terkena krisis paruh baya menyangkal
dirinya mengalami stres. Memang tidak mudah mengakui kalau kita sedang
punya masalah. Lumrah terkadang kita ingin menyelesaikan persoalan yang
kita hadapi sendiri. Namun tidak ada salahnya terbuka dengan orang lain
saat tengah mengalami krisis. Terlebih jika ada yang menawarkan solusi
atau bantuan. Dengan menerima bantuan orang lain, bukan berarti kita
gagal, justru menunjukkan kebijaksanan. [*] 
Spesial Untuk Mu :  Kerap Putus Asa? Coba 5 Metode Berikut Ini Supaya Kalian Tidak Gampang Putus Asa

Komentar