MATARAM-NTB, SriwijayaAktual.com – Sarung tangan jadi kebutuhan saat berkendara sepeda motor, tapi
akhir-akhir ini berkembang sarung tangan yang modelnya langsung menempel
pada setang.
Umumnya sarung tangan ini digunakan oleh pengendara wanita untuk
melindungi kulit dari terik matahari, bila dilihat sekilas modelnya
seperti sarung tangan untuk memasak.
Perlu diketahui jenis sarung tangan seperti ini sangat tidak
dianjurkan dan berbahaya. Fungsi dari sarung tangan bukan hanya untuk
melindungi kulit dari panas matahari tapi juga pelindung ketika terjadi
risiko di jalan.
I Gusti Agung Budi Dharma, instruktur safety riding dari Astra Motor
Mataram, mengatakakan bahwa model sarung tangan yang menempel langsung
di setang sangat tidak disarankan karena tidak sesuai fungsinya.
“Model sarung tanganya itu menempel di setang, bukan seperti
sarung tangan biasa yang dipakai di telapak tangan. Kalau untuk
melindungi panas matahari mungkin bisa, tapi kalau dari tabrakan atau
jatuh malah justru memperburuk keadaan,” ucap Budi kepada Otomania,
Kamis (19/5/2016)
Dengan model yang melekat disetang, otomatis sarung tangan ini tidak
fleksibel melindungi tanganketika terjadi musibah. Harus
diketahui, tangan merupakan bagian tubuh yang akan merespon pertama saat
terjadi kecelakaan ketika berkendara motor. Contoh saat terjatuh,
dengan posisi tanganyang masuk ke dalam dan mengengam grip, justru akan
menghambat reflek saat terjadi musibah.
“Sarung itu mengikat pada setang, jadi tangan cukup dimasukan saja
saat berkendara. Ini berbahaya saat terjadi kecelakaan karena ruang
gerak tangan yang
tidak bisa leluasa, bahkan justru membuat lebih celaka karena
otomatis tangan menyangkut pada setang motor yang mengurangi dan
menghalangi reflek tangan bekerja,” ucap Budi. (Otomania/Stanly Ravel/Admin)