Berita  

Inilah Daftar Calon Pendamping Jokowi Pada Pilpres 2019 -2024

anigif%2B%2528%2528Ilustrasi%2529

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Ketua Komite Nasional Konvensi
Calon Wapres Jokowi 2019, Wibowo Arif  menegaskan bahwa saat ini rakyat
Indonesia sedang berkonsentrasi untuk memilih siapa pendamping Joko Widodo sebagai Presiden’-Wakil Presiden untuk memimpin Indonesia pada tahun 2019-2024.
Menurut Wibowo saat ini demokrasi politik di Indonesia semakin
mateng. Setelah peringatan HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus
2017 lalu sudah terlihat keberhasilan bangsa Indonesia dibawah
kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menegaskan kembali Kebhinnekaan Bangsa Indonesia.
Masa depan Republik Indonesia semakin moncer di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo tak terbantahkan, di tengah-tengah tekanan politik global.
“Saat ini rakyat Indonesia sedang konsentrasi memilih siapa pendamping Joko Widodo sebagai Presiden’- Wakil Presiden
untuk memimpin Indonesia pada tahun 2019-2024. Tantangan semakin berat.
Dibutuhkan wapres yang satu hati dan satu visi dalam kerja nyata
menuntaskan Nawacita,” ujar Wibowo Arif seusai rapat persiapan konvensi,
Kamis (24/8/2017) Kepada Wartawan.
Menurutnya dalam Pemilu 2019 nanti, dukungan rakyat untuk memilih kembali Presiden Jokowi sudah meluas se antero nusantara.
Kalau ada yang berniat mencalonkan diri, menurut Wibowo Arif,
dipastikan tidak ada satupun calon presiden yang mampu menandingi
kemampuan dan popularitas Jokowi.
“Sudahlaaah..! kita tinggal memilih cawapres buat Jokowi.
Dia (Jokowi) jangan dibiarin sendirian mikir. Dia butuh partner
berkarakter kebangsaan. Ada banyak yang pantas mendampingi. Rakyat harus
siap sejak dini,” jelasnya.
Menurut Wibowo Arif, ada banyak calon wakil presiden Jokowiyang sudah didaftarkan oleh Komite Nasional Konvensi Calon Wapres Jokowi 2019.
Mereka di antaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Panglima TNI,
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto,
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi
Pudji Astuti, Menko Maritim, Luhut Panjaitan, Menko Kesra, Puan
Maharani, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan Ketua DPD Osman
Sapta Odang dan beberapa tokoh nasional lainnya.
“Beberapa tokoh nasional yang memiliki kemampuan nasional juga ada.
Seperti Gubernur Sulawesi Selatan, Yassin Limpo, Gubernur NTB Tuan Guru
Bajang, Isran Noor dari Kalimantan Timur dan lainnya,” jelasnya.
Konvensi disiapkan menurutnya adalah memberikan ruang alternatif bagi rakyat Indonesia untuk mencarikan calon Wapres bagi Presiden Jokowi, dengan mekanisme diluar partai-partai. Dengan demikian demokrasi politik Indonesia menjadi lebih lengkap di hati rakyat.
“Ini mekanisme pilihan rakyat,
People Choise. Mekanisme partai lain lagi silahkan keduanya jalan
melengkapi. Karena semua rakyat harus terlibat mempersiapkan Indonesia
baru dimasa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Chairuddin Juraid selaku Sekretaris Jenderal Komite Nasional Konvensi Calon Wapres Jokowi 2019 menjelaskan bahwa Konvensi Nasional ini membutuhkan perhatian dan dukungan agar rakyat tidak salah memilih calon wakil Presiden Jokowi 2019 nanti.
“Saat ini kami sedang menghubungi berbagai kalangan profesional
independen terutama dari kalangan kampus di dalam dan luar negeri untuk
membantu konvensi ini,” ujarnya.
Menurutnya perhatian masyarakat terhadap calon pendamping Presiden Jokowi pada 2019-2024 nanti bukan hanya menjadi konsern di dalam negeri tetapi juga diluar negeri.
“Beberapa kelompok masyarakat Indonesia di Australia, Eropa, Amerika
Jepang dan China juga saat ini sedang mendiskusikan hal yang sama.
Mereka juga sudah menghubungi dan menyatakan dukungan pada upaya yang
sudah kita persiapkan sebulan ini,” jelasnya.
Chairuddin Juraid mengapresiasi kebangkitan kesadaran politik
dimasyarakat luas untuk mempersiapkan Pemilu 2019 nanti khususnya
pemilihan pendamping Presiden Jokowi.
“Belum pernah dalam sejarah Indonesia, setelah 1998, rakyat ramai
membicarakan politik dari kelas paling atas sampai paling bawah di dalam
dan di luar negeri. Ini positif banget buat masa depan Indonesia,”
ujarnya.
Dua pemuda yang memimpin Komite nasional ini adalah mantan aktivis
98. Wibowo Arif adalah adalah budayawan yang selama ini konsern terhadap
kemajuan peradaban Indonesia.
Chairuddin Juraid mantan pendiri Pergerakan Indonesia (PI) bersama
ekonom Faisal Basri adalah seorang pengusaha nasional yang saat ini
bergelut dibidang infrastruktur.  (ak/wk)