CIANJUR-JABAR, Sriwijaya Aktual – GE, seorang Pegawai Hotel Le Eminence di Cianjur ternyata tidak hanya menjadi korban pemukulan sopir anggota DPRD Jabar. Ia mengaku sempat mendapat ancaman disantet.
Lelaki tersebut mengungkapkan usai mengimbau tamu hotel yang tidak menggunakan masker, ia menawarkan untuk memberikan servis membawakan makanan hingga minuman. Saat awal menawarkan makanan, nada dan perkataan yang kurang mengenakan keluar dari tamu yang belakangan diketahui merupakan anggota DPRD Jabar, RHD.
“Ketika saya tawarkan mau makan apa, beliau ngomong dengan bahasa Sunda, kurang lebih kumaha maneh bawa we kabeh (gimana kamu, bawa saja semua). Bahkan saat saya tawarkan minum, dia juga bilang naon we, racun ge ku aing inum (apa aja, racun juga saya minum),” ujar GE menirukan ucapan anggota DPRD Jabar tersebut.
Saat kembali menawarkan layanan, kata GE, tamu tersebut mengancam akan memukulinya. “Nanya dulu saya orang mana, setelah dijawab tamu tersebut bilang hayang digebugan ayeuna atau balik gawe (mau dipukulin di sini atau pulang kerja). Setelahnya juga bilang lagi, atau rek diteluh ku aing (atau mau disantet sama saya),” tutur GE.
GE yang tidak mau terpancing. Ia meninggalkan tamunya tersebut. Tidak lama kemudian datang seorang pria ke tamu tersebut, kemudian menghampiri dan memukul kepala GE. Pria itu sopirnya RHD .
“Kalau oleh tamu diancam, yang mukul oleh seseorang yang datang setelahnya,” kata dia.
Sopir Anggota DPRD Jabar Pukul Pegawai Hotel:
GE mengungkapkan tamu tersebut diketahui merupakan anggota dewan setelah di-tracking nomor kamar dan wajahnya. GE sudah menjalani visum dan melaporkan insiden tersebut ke polisi.
Polsek Pacet tengah menyelidiki insiden pemukulan oleh sopir anggota DPRD Jabar. Sopir itu diduga tak terima bosnya tersebut ditegur lantaran tak pakai masker.
Kanit Reskrim Polsek Pacet AKP Irwan Alexander mengatakan pihaknya sudah menerima laporan resmi dari korban dan melakukan olah TKP ke Hotel Le Eminence.
PHRI Cianjur Buka Suara
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cianjur Nano Indra Praja menyesalkan insiden pemukulan pegawai hotel Le Eminence oleh sopir anggota DPRD Kabupaten Cianjur. Pemicunya karena anggota DPRD Jabar itu tak pakai masker.
Menurut Nano, pihak hotel di Cianjur hanya berupaya menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan arahan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19. “Apalagi Le Eminence itu jadi percontohan hotel di Jabar untuk penerapan protokol kesehatan. Salah satu yang menjadi kebanggaan karena jadi percontohan, malah digoreng dengan perilaku tidak terpuji oleh anggota DPRD Jabar dan sopirnya,” ujar Nano saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia berharap kejadian tersebut tak terulang. PHRI meminta kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Tentu sangat menyayangkan dan kami mendorong kepolisian terus memprosesnya secara hukum,” kata Nano.
Dia bakal berkomunikasi dengan setiap hotel dan restoran agar tidak melonggarkan protokol kesehatan pascainsiden pemukulan tersebut. Ia mengingatkan pengelola hotel untuk tegas menjalankan protokol kesehatan.
“Dari awal saya sudah sampaikan, protokol kesehatan penting demi menjaga kesehatan pegawai ataupun tamu. Jangan karena insiden ini jadi ada kelonggaran, tetap jalankan. Hal itu akan kembali saya sampaikan ke anggota PHRI,” tutur Nano.
detikcom sudah mencoba mengontak RHD, anggota DPRD Jabar, via telepon dan aplikasi pesan untuk konfirmasi kejadian tersebut. Namun pesawat telepon RDH tak bisa dihubungi. [detik]