![]() |
Ilustrasi |
Ironi, Dana
Infrastruktur Rp 400 T Justru Menelan 45 Ribu Kontraktor Lokal
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Pembangunan infrastruktur dikebut Joko
Widodo sejak menjabat sebagai presiden di tahun 2014 lalu. Tapi tidak
membawa dampak signifikan bagi masyarakat, utamanya pengusaha dalam
negeri.
Widodo sejak menjabat sebagai presiden di tahun 2014 lalu. Tapi tidak
membawa dampak signifikan bagi masyarakat, utamanya pengusaha dalam
negeri.
Padahal pembangunan infrastruktur tersebut telah menghabiskan dana Rp 400 triliun.
Begitu kata anggota Komisi V DPR dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo
Soekartono sebagaimana diunggah akun Twitter resmi Gerindra, Rabu
(10/7/2019).
Soekartono sebagaimana diunggah akun Twitter resmi Gerindra, Rabu
(10/7/2019).
Melalui anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, kritik keras disampaikan oleh Gerindra. pic.twitter.com/nFq7ZlOE5f— Partai Gerindra (@Gerindra) 10 Juli 2019
“Tercatat, sekitar 45 ribu kontraktor lokal gulung tikar dan usaha yang
bernaung di bawahnya pun ikut mati alias merugi,” tegas Bambang.
Salah satu yang menjadi ironi adalah nasib PT Krakatau Steel yang
merugi. Perusahaan plat merah itu bahkan harus melakukan restrukturisasi
organisasi dengan melibatkan ribuan karyawan dari industri pendukung
infrastruktur tersebut.
“Infrastruktur harusnya bisa memberikan satu jaminan ketersediaan yg menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Nyatanya, selama ini infrastruktur menelan ‘korban jiwa’ berupa meruginya pelaku usaha, terutama pelaku usaha UMKM”, tegas @Bambang_HaryoS— Partai Gerindra (@Gerindra) 10 Juli 2019
“Infrastruktur harusnya bisa memberikan satu jaminan ketersediaan yang
menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Nyatanya, selama ini infrastruktur
menelan “korban jiwa” berupa meruginya pelaku usaha, terutama pelaku
usaha UMKM,” tegas Bambang. [rmol]
Komentar