Berita  

‘JOKOWI PEMIMPIN HARAM’

Jokowi (Ist/net]

Jokowi disebut-sebut sebagai Presiden antikritik yang lebih kejam dari Orde Baru.

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Tindakan represif aparat Kepolisian terhadap para aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Jakarta melanggar hak asasi manusia (HAM).
Hal itu dilakukan kepada mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ‘Refleksi 20 Tahun Reformasi; Jokowi Pemimpin Haram’ di Istana Negara Jakarta.
Begitu dikatakan Kordinator Korsa, Amirullah Hidayat saat dikontak redaksi, pada hari Senin (21/5/2018) malam.
Korsa adalah relawan pendukung Jokowi di 2014 lalu. Namun, sekarang mereka bersama sejumlah relawan memutuskan untuk mencabut dukungannya.
Pasalnya, mereka menganggap Jokowi gagal menyejahterakan rakyat dan melanggar janji kampanye.
Tindakan represif tersebut, tegas dia, tak bisa dibiarkan.
Aparat yang melakukan tindak kekerasan terhadap para mahasiswa yang ingin menyuarakan aspirasi kegelisahannya itu harus ditangkap.
“Cara-cara seperti ini menunjukan bahwa Joko Widodo adalah Presiden Antikritik, dan menunjukan bahwa pemerintah hari ini sudah menggunakan cara cara Orde Baru dalam penanganan unjuk rasa, bahkan lebih kejam,” tegas Amirullah.
Sebagai orang sipil, kata dia, Jokowi mungkin telah lupa bahwa dia adalah presiden reformasi dari buah tangan mahasiswa.
Termasuk, para orang-orang sipil.
“Kalau kita perhatikan tindakan kekerasan seperti ini sudah sering terjadi, mau jadi apa bangsa ini jika setiap aksi unjuk rasa dilakukan penanganan dengan kekerasan,” demikian kader Muda Muhammadiyah ini.

Berikut video polisi hajar mahasiswa HMPI MPO Jakarta saat demo di depan Istana Negara:

Sejauh ini, sudah ada lima orang mahasiswa yang sudah ditahan oleh aparat kepolisian.
Mereka yang ditangkap adalah Ketua HMI MPO Cabang Jakarta Al Azhar Musa, Alfian (pengurus cabang), Luki Mahendra (Ketua KPC Cabang Jakarta), Arfir dan Arnold (anggota komisariat).
Selain itu, ada sejumlah mahasiswa yang menjadi korban pemukulan aparat kepolisian.
Mereka yang terluka saat ini di evakuasi ke RS Tarakan guna menjalani perawatan. [*]
Spesial Untuk Mu :  Alumni HMI dan GMNI Sepakat Damai, Abraham: Alhamdulillah Kita Bersama-sama Menentang Komunisme !