![]() |
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelum gelaran pertemuan tertutup di gedung MUI. (Aristo/Kriminalitas.com) |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan peran ulama sangat
penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
“Bukan hanya Polri dan TNI, peran ulama pun sangat penting. Pendiri
negara ini ialah para ulama. NKRI ini berdiri diatas pemuda, laskar dan
ulama,” ujar Tito saat menyampaikan sambutan di acara Majelis Taklim
Islamic Center di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2016) kemarin.
negara ini ialah para ulama. NKRI ini berdiri diatas pemuda, laskar dan
ulama,” ujar Tito saat menyampaikan sambutan di acara Majelis Taklim
Islamic Center di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2016) kemarin.
Tito juga mengatakan, pembangunan dan keutuhan negara ini dapat
terlaksana jika adanya kerjasama antara kepolisian, ulama dan seluruh
masyarakat untuk menjaga keberagaman yang ada di Indonesia.
terlaksana jika adanya kerjasama antara kepolisian, ulama dan seluruh
masyarakat untuk menjaga keberagaman yang ada di Indonesia.
“Polisi memang diperlukan negara untuk menjaga ketertiban. Saya rasa
profesi kita saja yang berbeda, tapi kalau sudah lepas seragam kita ini
sama-sama umat beragama,” kata Mantan Kapolda Metro Jaya ini.
profesi kita saja yang berbeda, tapi kalau sudah lepas seragam kita ini
sama-sama umat beragama,” kata Mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Meskipun di Indonesia ini mayoritas adalah muslim, lanjutnya, Namun
ada juga daerah-daerah di mana muslim menjadi minoritas dan meminta
seluruh masyarakat menjaga keberagaman yang ada karena Indonesia itu
Bhinneka Tunggal Ika.
ada juga daerah-daerah di mana muslim menjadi minoritas dan meminta
seluruh masyarakat menjaga keberagaman yang ada karena Indonesia itu
Bhinneka Tunggal Ika.
Menurutnya, masyarakat perlu saling menjaga dan jangan mengaitkan
kasus yang menjerat Basuki T. Purnama (Ahok) dengan masalah agama dan
suku yang berpotensi menjadi pemecah keberagaman.
kasus yang menjerat Basuki T. Purnama (Ahok) dengan masalah agama dan
suku yang berpotensi menjadi pemecah keberagaman.
“Saya percaya dengan perkataan Ustaz Hafidz, semua kita adalah
saudara meski berbeda suku dan agama. Yang jadi masalah adalah karakter
perorangannya,” kata Tito yang disambut takbir para hadirin yang datang.
saudara meski berbeda suku dan agama. Yang jadi masalah adalah karakter
perorangannya,” kata Tito yang disambut takbir para hadirin yang datang.
Baca Juga Ini; Panglima TNI Jend. Gatot Nurmantyo; Sudah Ya … Jangan Ada Aksi Lagi, Kita Kawal Saja Proses Hukumnya Ahok, Karena Jika Tetap Aksi Lagi “RAWAN”, Memang Kenapa Jenderal? Ini ….
– Berikut …. Enam Point Taushiyah Kebangsaan MUI Terkait Rencana Aksi 212
Tito pun meminta masyarakat mempercayakan kasus yang saat ini tengah ditangani kepolisian kepada sistem hukum yang berlaku.
“Proses hukum tetap jalan. Saya datang ke sini sebagai Kapolri dan
saya tahu umat muslim tentu tak mau agama kita dilecehkan. Kita akan
limpahkan (berkas Ahok) ke Kejaksaan dan kita harap Kejaksasaan juga
segera limpahkan ke persidangan agar masyarakat bisa melihatnya,” ujar
Tito disambut gemuruh takbir dari peserta mejelis. (*)
saya tahu umat muslim tentu tak mau agama kita dilecehkan. Kita akan
limpahkan (berkas Ahok) ke Kejaksaan dan kita harap Kejaksasaan juga
segera limpahkan ke persidangan agar masyarakat bisa melihatnya,” ujar
Tito disambut gemuruh takbir dari peserta mejelis. (*)
Sumber, kriminalitas
Komentar