dengan pangkat terakhir kapten. Hari ini (Sabtu, 31/8/2019) pernyataan
terbuka yang ditujukannya untuk pimpinan negara meramaikan jejaring
media sosial.
respon negara menangani kerusuhan di Papua dan aksi pendukung separatis
di depan Istana Negara.
Kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu, Ruslan Buton
mengatakan, dirinya mengajak orang-orang yang masih berjiwa nasionalis
untuk menyelamatkan bangsa ini.
“Kita melihat saudara-saudara kita di Papua sana, tentara banyak yang
ditembak mati. Tidak ada tindakan. Tentara tidak diperbolehkan membawa
senjata (sementara mereka diserang). Kan lucu itu,” katanya.
“Kita sebagai prajurit yang setia pada tanah air ini harus ikut bertanggung jawab memikirkan mereka,” demikian Ruslan Buton.
Dilansir RMOL, Berikut adalah pernyataan terbuka Ruslan Buton yang viral di jejaring media massa.
Atas nama Rakyat dan Bangsa Indonesia, kami mantan Prajurit TNI dari
Tiga Matra Darat, Laut dan Udara atau di singkat Serdadu X-Trim
Nusantara yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara dari Sabang sampai
Merauke.
kejora dengan bebasnya di kantor-kantor pemerintahan, membakar obyek
vital, mengintimidasi warga pendatang, membunuh aparat TNI-Polri. Mereka
melakukan itu dengan sangat keji, anarkis dan tidak terkendali.
Pertanyaannya adalah, di mana keberadaan negara saat ini?
mereka masih begitu loyal terhadap perintah atasan. Imbauan mengamankan
aksi massa dengan persuasif tanpa senjata mereka lakukan, bahkan senjata
hanya diamankan dalam sebuah truk yang hanya dijaga oleh beberapa
prajurit tanpa senjata. Akibatnya apa?
negara dalam negara. Prajurit hanya menjadi tumbal dan sasaran empuk
bagi para pemberontak itu. Tubuh prajurit dijadikan lesan hidup untuk
latihan memanah bagi para penghianat negara. Dimana tanggung jawab Anda
sekalian sebagai pimpinan?
membuat Prajurit sangat lemah dan tidak berdaya ketika dihadapkan dengan
situasi seperti ini. Inilah bentuk kedunguan dan ketololan kalian
membiarkan Prajurit di lapangan jadi lesan hidup.
Akan tetapi bila Prajurit mati konyol karena kedunguan dan ketololan
pimpinannya yang salah mengambil kebijakan itu adalah sebuah
pengkhianatan.
ingin Negara runtuh. Kita semua ingin Negara ini tetap utuh dalam
bingkai NKRI.
bila martabatnya di lecehkan oleh pihak mana pun juga. Sebab harga diri
TNI adalah harga diri Bangsa dan Negara.
lapangn tergeletak dihujani peluru, sabetan parang dan anak panah?
menanti, tidakkah kalian tahu kalau mereka menjadi tumpuan hidup dan
kebanggan bagi keluarga, anak dan istrinya?
biarkan sesama anak bangsa saling bertikai sehingga negeri ini kembali
aman dan damai dalam bingkai NKRI.
Anda sekalian mundur secara terhormat. Serahkan tongkat Komando kepada
yang lain, karena kami sangat yakin, di negeri ini masih sangat banyak
jenderal kstria, nasionalis, tidak haus jabatan serta mencintai dan
membela anak buahnya dilapangan.
kalian dalam bersikap (ksatria) atau diam membisu demi mempertahankan
jabatan (penghianat).
saat masih berdinas, tidak perlu kalian pikirkan berapa gaji kami cukup
kalian akomodir kami dan makan kami selama penugasan.
Negaraku. Meskipun kami bukan lagi Prajurit aktif akan tetapi jiwa
Prajurit kami tidak akan pernah mati sampai akhir hayat. Jangan pernah
ragukan kesetiaan kami terhadap Bangsa dan Negara ini. Karena inilah
bukti kesetiaan dan kecintaan kami terhadap NKRI.
Jenderal Purn Gatot Nurmantiyo, Letjen Mar Purn Suharto, Letjen Purn
Suryo Prabowo, Letjen Purn Agus Sutomo, dan masih banyak lagi tokoh
militer yang nasionalis lainnya dan tidak pernah ragu dalam bersikap
yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
pernah sia-siakan kami. Kami siap jadi sayap militer demi keutuhan
Bangsa dan Negara ini.
Nusantara silahkan kontak saya di 081247496350, atau nomor admin Bpk
Sungkono 081286540147. Syaratnya hanya satu kalimat singkat: nasionalis,
berjiwa Prajurit sejati dan miltan.
mohon aparat kepolisian jangan tangkap saya. Namun cukup telepon saya,
maka saya akan datang pada kesempatan pertama. Saya bukan teroris, saya
adalah nasionalis sejati. Gerakan selamatkan NKRI.