Katanya Kantongi Penggagas Kudeta, Muhammadiyah Anggap Boni Hargens Halusinasi
JAKARTA, Sriwijaya Aktual – Pengakuan Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens bahwa ia mengantongi nama-nama tokoh yang ingin merancang kudeta terhadap pemerintahan dinilai tidak mempunyai dasar kuat. Boni dinilai hanya mencari sensasi.
“Sepertinya Boni Hargen lagi mencari sensasi atau mungkin juga sedang halusinasi,” kata Ketua bidang Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Razikin saat dihubungi Sindonews, Jumat (5/6/2020).
Razikin menyebut, kritikan masyarakat atau elemen tertentu terhadap berbagai isu tak boleh disebut sebagai upaya kudeta. Kritikan hal biasa dan sudah berlangsung lama, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan upaya kudeta.
“Masa sih kelompok pemerhati HAM yang mengecam rasisme di Papua dituding merancang kudeta. Masak anak-anak muda yang ada di ruang kelas membahas Pancasila dituduh sedang merancang kudeta,” tuturnya.
Menurutnya, jika ada kelompok yang merancang kudeta, pasti sudah ditangkap. Di sisi lain, ia menilai yang mampu merancang kudeta adalah kekuatan yang memiliki senjata.
“Dalam sejarah di dunia, kudeta selalu melibatkan militer. Pertanyaanya sekarang apakah militer menjadi bagian yang merancang kudeta seperti tudingan Boni Hargens. Jadi Boni Hargens jangan sembarangan melempar isu,” tuturnya.
Lebih lanjut Razikin menganggap, dinamika isu politik yang berkembang di masyarakat semua itu hanya sebatas perbedaan-perbedaan cara pandang. Di mana tentu saja pihak yang sekarang berbeda dengan pemerintah berharap punya kesempatan untuk memimpin negeri ini. “Dan itu biasa dan memang begitu seharusnya,” tuturnya.