Ilustrasi Seorang Wanita dan Kuda |
soal manusia yang kedapatan berhubungan seksual dengan binatang. Salah
satu kasus yang cukup menyita perhatian adalah seorang pria
berkebangsaan Amerika Serikat berusia 45 tahun yang meninggal dunia
setelah berhubungan seks anal dengan seekor kuda jantan. Hubungan seks
dengan binatang disebut sebagai bestialitas. Kondisi ini tergolong
sebagai penyimpangan seksual zoofilia. Pada kasus yang telah dilaporkan,
binatang-binatang yang menjadi pasangan seksual tersebut telah dilatih
atau dibiasakan untuk menerima rangsangan seksual dari manusia. Untuk
memahami serba-serbi zoofilia lebih jauh, simak terus penjelasan di
bawah ini.
memiliki hasrat seksual terhadap binatang. Definisi ini sendiri
sebenarnya masih sangat luas. Zoofilia dibagi menjadi berbagai jenis.
Beberapa di antaranya adalah zooseksual yaitu orientasi seksual hanya
pada binatang (tidak tertarik pada manusia secara seksual), zoophilic fantasizer yaitu
orang yang memiliki fantasi seksual dengan binatang tanpa pernah
benar-benar melakukan aktivitas seksual dengan binatang, bestialitas
yaitu penetrasi atau hubungan seks dengan binatang, serta bestialitas
sadisme yaitu mendapat kepuasan seksual dari menyiksa animal tanpa
berhubungan seksual. Jenis-jenis zoofilia ini pertama kali dikategorikan
oleh dr. Anil Aggrawal dalam Journal of Forensic and Legal Medicine
pada tahun 2011.
selera seks (atau pasangan seksual) yang sangat tidak biasa. Umumnya
kasus-kasus zoofilia melibatkan anjing, kucing, kuda, babi, serta unggas
seperti angsa dan bebek. Para ahli menduga bahwa binatang-binatang ini
sering menjadi sasaran para penderita zoofilia karena sifat binatang
tersebut yang jinak dan mudah menurut.
Biasanya orang dengan penyimpangan seksual zoofilia akan menyembunyikan
kecenderungan ini akibat banyaknya kecaman dari masyarakat. Di berbagai
negara, sudah ada hukum yang mengatur penyimpangan perilaku ini. Seperti
yang dilaporkan sebuah studi dalam Journal of Sexual Medicine,
laki-laki lebih sering dilaporkan dengan zoofilia daripada perempuan.
Namun, zoofilia sendiri termasuk penyimpangan seksual yang langka, lebih
jarang diketahui dibandingkan pedofilia atau sadisme.
tetapi, hasil dari berbagai studi kasus menunjukkan bahwa zoofilia bisa
dipicu oleh trauma atau kekerasan yang dialami semasa kecil, faktor
genetik, faktor lingkungan, serta masalah perkembangan diri. Para
peneliti juga melihat bahwa perilaku seksual yang menyimpang biasanya
ditandai dengan kesulitan untuk menjalin relasi dan hubungan asmara yang
positif dengan orang-orang di sekitarnya.
keputusasaan seseorang dalam mencari pasangan seksual manusia.
Penyimpangan ini juga dilihat sebagai bentuk dorongan yang sangat besar
untuk meluapkan gairah seksual tanpa adanya saluran yang tepat, sehingga
orang tersebut menyalurkan gairah seksualnya terhadap binatang.
menguak bahwa zoofilia bisa terjadi karena orang tersebut memang hanya
tertarik pada hubungan seks dengan binatang. Meskipun dirinya mampu
berhubungan seksual dengan manusia secara wajar, dia hanya bisa
mendapatkan kepuasan ketika bersama dengan binatang.
bisa diobati atau disembuhkan sepenuhnya. Yang bisa dilakukan oleh para
ahli, dokter, dan tenaga kesehatan mental adalah menawarkan terapi agar
orang dengan bestialitas atau zoofilia secara umum bisa mengendalikan
impuls dan gairah seksualnya lebih baik lagi.
umumnya akan memakan waktu yang sangat panjang, kira-kira lebih dari
satu tahun. Dokter atau psikiater juga mungkin menyarankan terapi hormon
guna mengendalikan gairah seksual seseorang.
bagi manusia yang melakukan maupun binatang yang menjadi pasangan
seksualnya. Hubungan seks dengan binatang bisa berakibat fatal. Karena
perbedaan spesies, berbagai hal mungkin terjadi sehingga menyebabkan
cedera serius, bahkan kematian.
menularkan virus dan penyakit seperti leptospirosis, ekinokokosis,
dan rabies. Penyakit-penyakit tersebut bisa ditularkan dari binatang,
khususnya hewan ternak dan peliharaan, pada manusia. [hellosehat]