![]() |
Ilustrasi |
yang begitu cepat. Manajemen koperasi simpan pinjam pun diminta
menerapkan manajemen modern, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi
digital.
Agus Muharram dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-40 Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Kodanua Tahun Buku 2017, di Jakarta, akhir pekan kemarin.
yang aplikatif sesuai dengan perkembangan zaman. Jangan sampai koperasi
tertinggal dengan fintech atau lembaga pembiayaan lainnya,” tandas
Agus.
tahun. Ini artinya koperasi tersebut sudah mampu mengatasi berbagai
kendala sekaligus bisa menangkap peluang.
Salah satunya dengan menerapkan sistem online. Yang pasti, koperasi
modern itu yang tiada hari tanpa pelatihan, IT dan transaksi, (online),”
imbuhnya.
kaderisasi di tingkat pengurus dan pengawas dengan baik. Kaderisasi
bisa dilakukan melalui pelatihan-pelatihan. Di samping itu, koperasi
juga harus menyadari era sekarang, yaitu era bunga rendah single digit.
Karena era bunga tinggi sudah berlalu.
koperasi adalah pelayanan terhadap anggota. Sehingga, era bunga rendah
tidak menjadi kendala utama bagi koperasi yang belum mampu mengikuti
tren suku bunga pinjamaan rendah.
adalah, koperasi bisa melakukan temu anggota, tour, silaturahmi, dan
semua semua kegiatan sosial lainnya. Ada hubungan manusiawi yang tidak
bisa diukur dengan uang,” tekan Agus.
mengatakan, sebagai koperasi yang sudah berumur 40 tahun, perjalanan KSP
Kodanua dilalui dengan cemerlang.
kunci sukses. Di antaranya, rasa memiliki yang tinggi dari anggota,
rasa bangga menjadi anggota KSP Kodanua, dan sense of responsibility yang dikelola dengan baik,” tutur Nachrowi.
aspirasi dan introspeksi, hingga menyusun program. Ia pun meminta, hal
baik harus dipertahankan, dan yang jelek harus diperbaiki, agar
organisasi koperasi terus berkembang.
perhatian pihaknya ke depan, adalah perubahan pola konsumsi dan
perkembangan IT di semua sektor.
sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan KSP Kodanua,”
yakinnya.
Ahmad Heri Firdaus menuturkan, keberadaan koperasi jelas telah
memberikan kesejahteraan bagi anggotanya. Berbagai layanan usaha
koperasi ada simpan pinjam, toko, jasa, produksi yang tersebar di
seluruh pelosok Tanah Air.
Selain hambatan utama koperasi adalah permodalan, koperasi dituntut
untuk terus berkembang, baik dari sisi teknologi maupun manajemen.
tepat guna, koperasi akan menjadi wadah institusi yang kuat dan
lengkap. Sehingga dapat memberikan kontribusi aktif dalam pengembangan
industri dan ekonomi secara nasional,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka.
koperasi harus siap menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi.
“Bila koperasi di Indonesia ingin maju, prinsipnya bagaimana bisa
mewujudkan kesejahteraan anggota koperasi melalui digital economy,” ujarnya.
halnya organisasi yang lain membutuhkan manajemen yang baik agar tujuan
koperasi tercapai dengan efisien. (ak/rmol)