Berita  

‘Latihan Perang AS-Korsel Picu Bencana Nuklir’

Latihan%2BPerang%2Bdi%2BKorsel
Dok/Istimewa: Latihan perang di Korea Selatan

SriwijayaAktual.com – Korea Utara menyebut latihan perang antara
Amerika Serikat dan Korea Selatan (AS-Korsel) sebagai “manuver perang nuklir paling
terang-terangan” dan memperingatkan bahwa hal itu dapat memicu
terjadinya “bencana nuklir” di Semenanjung Korea. 
Duta Besar Korut untuk PBB Ja Song-nam mengatakan dalam suratnya
kepada Dewan Keamanan kemarin bahwa AS menggunakan kapal induk yang
mampu menembakkan senjata nuklir, kapal selam nuklir, pembom strategis
nuklir dan pesawat siluman dalam latihan perang bersama Korsel Rabu
(1/3/2017) pekan lalu. 
“Hal ini mungkin dapat memicu peperangan yang sebenarnya,” kata Ja, dikutip dari The Washington Post. “Dan, akibatnya, situasi di Semenanjung Korea kembali beringsut ke ambang perang nuklir.” 
Ja menyurati DK PBB beberapa jam setelah Korut menembakkan empat
rudal balistik sebagai respon atas latihan perang AS-Korsel. Tiga rudal
mendarat di laut yang menurut Jepang wilayah eksklusif mereka, kata
pejabat Korsel dan Jepang. 
AS dan Jepang, setelah berdiskusi dengan Korsel, mendesak rapat
DK PBB untuk membahas peluncuran rudal balistik oleh Korut. Diskusi
tertutup akan dilakukan besok pagi setelah DK PBB kembali dari empat
negara Afrika yang terkena dampak Boko Haram. 
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam peluncuran
rudal balistik Korut dan menyebutnya sebagai pelanggaran atas resolusi
DK PBB. Ia meminta pemimpin Korut “menahan diri dari melakukan provokasi
dan patuh atas kewajiban internasionalnya,” kata wakil juru bicara PBB
Farhan Haq. 
Ri Song-chol, konselor misi Korut di PBB, mengatakan kepada The
Associated Press peluncuran rudal balistik merupakan kelanjutan dari
upaya pemimpin tertinggi Kim Jong-un “untuk memperkuat pasukan
pertahanan kami dan kemampuan mencegah serangan” sebagai respon atas
“ancaman nuklir” dan latihan perang AS-Korsel. (rima)