Lima Gebrakan Erick Thohir, Suntik Mati BUMN hingga Pecat Dirut

Berita104 Dilihat

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Erick Thohir telah membuat sejumlah gebrakan, meski mantan ketua
penyelenggara Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang ini belum genap
dua bulan menjabat. VIVA berhasil merangkum 5 gebrakan Erick Thohir.

“Mulai dari mengancam untuk menyuntik mati BUMN yang dinilai tidak sesuai
ranah usaha, hingga yang terbaru memecat direktur utama (Dirut) PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Berikut kelima gebrakan ala Erick
Thohir:

1. Pecat Ari Askhara sebagai Dirut Garuda Indonesia
I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara resmi dicopot dari
jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero)
Tbk.

Ia diduga telah mendatangkan barang secara tidak resmi dari luar negeri,
yaitu sepeda motor gede jenis Harley-Davidson model klasik, dan dua
sepeda merek Brompton.

Erick Thohir memecat Ari Ashkara karena diduga menyelundupkan komponen
moge Harley Davidson. “Saya, Menteri BUMN memberhentikan Direktur Utama
Garuda Indonesia,” tegasnya.

2. Ancam Suntik Mati BUMN yang Tak Sesuai Ranah Kerja
Ancaman digaungkan karena jumlah BUMN di Indonesia terlalu banyak, yaitu
mencapai 115 perusahaan. Erick Thohir mencontohkan PT PANN, BUMN yang
awalnya beroperasi sebagai perusahaan pembiayaan kapal justru merambah
ke pesawat.

Ia menilai selain ditutup, akan dikaji pula penggabungan atau merger perusahaan pelat merah ini.
“Ini yang harus diperbaiki di core business-nya. Inilah yang harus
dimerger atau ditutup. Tidak bisa berdiri sendiri, karena semua terlalu
banyak,” ungkap dia.

3. Angkat Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi diangkat menjadi komisaris utama Pertamina.

Erick Thohir meminta masyarakat menaruh kepercayaan dulu ke Ahok alih-alih menaruh curiga atas rekam jejak dirinya.

“Kadang-kadang, kita suudzon orang ini begini-begini tanpa melihat hasil. Yang penting sekarang, kita kerja,” jelasnya.

4. Merombak Petinggi Kementerian BUMN
Perombakan dilakukan sebagai pelaksanaan efisiensi birokrasi yang
merupakan salah satu program awal Kabinet Indonesia Maju. Dari tujuh
jabatan deputi hanya disisakan tiga.

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian
BUMN Edwin Hidayat akan menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT
Angkasa Pura II (Persero). Tak cuma Edwin, beberapa pejabat lainnya juga
akan dirotasi menjadi direksi BUMN.

Mereka adalah Imam Apriyanto Putro yang sebelumnya merupakan Sekretaris
Kementerian BUMN, direncanakan akan ditempatkan sebagai Wakil Direktur
Utama Pupuk Indonesia Holding Company.

Selain itu, Hambra ditempatkan sebagai Wakil Direktur Utama PT Pelindo
II (Persero), Fajar Harry Sampurno sebagai Direktur Utama PT Barata
Indonesia (Persero), Gatot Trihargo sebagai Wakil Direktur Utama Perum
Bulog, Aloysius Kiik Ro sebagai Direktur Utama Danareksa Sekuritas, dan
Wahyu Kuncoro sebagai Wakil Direktur Utama PT Pegadaian (Persero).

5. Mengubah Konsep Super Holding Rini Soemarno
Menteri BUMN Erick Thohir mengambil langkah berbeda dibanding
pendahulunya, Rini Soemarno. Alih-alih membentuk super holding seperti
telah dikonsepkan, ia justru ingin membuat subholding.

“Jadi nanti saya rasa urusan super holding kita ubah konsepnya jadi
subholding yang fokus pada masing-masing kegiatan unit usaha,” ujar
Erick di Ruang Rapat Komisi VI DPR, Jakarta, Senin 2 Desember 2019.

Erick Thohir lalu mencontohkan BUMN di sektor pelabuhan di Indonesia
yang saat ini terbagi ke IV wilayah yaitu PT Pelindo I hingga PT Pelindo
IV. Ke depannya, Pelindo direncanakan diubah sesuai dengan fungsinya.

“Pelindo kita ubah sesuai fungsinya. Misalkan, Pelindo (pelabuhan) peti
kemas, pelabuhan curah cair. Jadi tidak berdasarkan subregional yang
akhirnya terjadi kanibal. Ini yang mau kita lakukan,” ujar dia. [viva.co.id]
Spesial Untuk Mu :  Sukmawati Dan Ahok Adalah Kayu Bakar Yang Ditumpuk Di Atas Nyungsepnya Perekonomian Bangsa!

Komentar