![]() |
Puluhan mahasiswa menggelar aksi demo di perempatan Gladag, Gapura Alun-Alun Keraton Solo, Surakarta (12/4/2017) |
SOLO-SURAKARTA-JATENG, SriwijayaAktual.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Solo Raya,
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang berasal dari
berbagai Universitas di Solo Raya yakni UNS, IAN Surakarta. Hadir juga
perwakilan Universitas Negeri Semarang dan Universitas Negeri
Yogyakarta.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang berasal dari
berbagai Universitas di Solo Raya yakni UNS, IAN Surakarta. Hadir juga
perwakilan Universitas Negeri Semarang dan Universitas Negeri
Yogyakarta.
Mereka menggelar aksi unjuk rasa terbuka damai dan meminta agar
Presiden RI Jokowi turun dari jabatannya. Pasalnya ditahun ketiga
pemerintahannya justru kebijakan yang dihasilkan semakin merugikan
masyarakat.Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Presiden RI Jokowi turun dari jabatannya. Pasalnya ditahun ketiga
pemerintahannya justru kebijakan yang dihasilkan semakin merugikan
masyarakat.Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Kebijakan sudah tidak memihak rakyat, karena
itu mahasiswa menyuarakan keadilan juga mengawal kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah.
Salah satu diantaranya pencabutan subsidi
listrik 900 VA yang sangat merugikan masyarakat. Belum lagi kasus mega
proyek E-KTP yang nilainya mencapai Rp. 5,9 T.
“Anggaran E-KTP yang dikorupsi jika
dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat seperti pembangunan
infrastruktur pasti rakyat akan sejahtera,” jelas Ilham Akbar,
koordinator aksi dalam orasinya di perempatan Gladag, Gapura Alun-Alun Keraton Solo, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng)Rabu (12/4/2017), dikutip laman Beritajateng.net.
Selain melakukan orasi, peserta aksi juga
membentangkan spanduk yang salah satunya berisi tulisan “Sudah Dijadikan
Elektronik (E) KTP Malah Bikin Pelik #USUT TUNTAS”.
Aksi damai yang berlangsung sekira pukul 14.40
WIB mendapat pengawalan ketat dari petugas Kepolisian. Antrian panjang
sempat terjadi di lokasi demo. Kondisi jalan yang menyempit karena
berada di tikungan membuat kendaraan harus berjalan satu-satu. (*)