Berita  

MANTAB!! Nyaris 99 Persen Akurat, BIN Prediksi Puncak Penyebaran Wabah Virus Corona di Indonesia, Kapan?

LUAR2BBIASA2B 2B2B2BNyaris2B992BPersen2BAkurat252C2BBIN2B2BPrediksi2BPuncak2BPenyebaran2BWabah2BVirus2BCorona2Bdi2BIndonesia252C2BKapan
Ilustrasi

JAKARTA,  Sriwijaya Aktual – Saat ini pandemi corona masih jadi salah satu momok bagi publik.

Bagaimana tidak, di Indonesia sendiri pasien terinfeksi corona sudah menyentuh angka dua ribu.

Pada saat berita ini ditulis, tercatat ada 2.092 orang dinyatakan positif corona.

Sebanyak 191 orang dikabarkan meninggal dunia.

Lebih lanjut, ada 151 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.

Sederet upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona juga telah digalakkan.

Mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga menjaga kebersihan serta pola hidup sehat.

Tentu, di balik usaha yang dilakukan tak sedikit publik yang bertanya kapan wabah corona ini akan berakhir.

Kali ini, BIN (Badan Intelijen Negara) memrediksi kapan wabah corona akan usai.

BIN juga menjelaskan kapan puncak penyebaran virus corona jenis baru Covid-19 ini

Puncak penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia diperkirakan pada akhir Juli 2020 sebanyak 106 ribu lebih kasus.

Perkiraan tersebut merupakan kajian Badan Intelijen Negara (BIN) yang dipaparkan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam rapat virtual dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (2/4/2020) kemarin.

“Puncaknya akhir Juni atau akhir Juli 2020,” kata Doni.

Doni Monardo

Dalam paparan tersebut, BIN mengestimasi kasus corona pada akhir Maret sebanyak 1.577 orang dan realitanya 1.528 kasus.

Artinya, prediksi tersebut 99 persen akurat.

Kemudian pada akhir April sejumlah 27.307 kasus, di akhir Mei sebanyak 95.451 kasus.

Lalu, di akhir Juni sebanyak 105.765 kasus, dan akhir Juli atau puncaknya sejumlah 106.287 kasus.

Doni memaparkan, ada 50 kabupaten atau kota prioritas dari 100 kabupaten yang ada di Indonesia, memiliki tingkat risiko tinggi penyebaran virus corona dan 49 persen berada di Pulau Jawa.

Kemudian, terdapat 10 provinsi yang mengalami kekurangan fasilitas kesehatan dalam penanggulangan corona.

Di antaranya, Jawa Barat, DIY, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Aceh, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

Prediksi hasil kajian BIN tersebut, kata Doni, bisa saja tidak terjadi bila berbagai langkah pencegahan dilakukan semua pihak.

“Kalau bisa melakukan langkah-langkah pencegahan, mudah-mudahan kasus yang terjadi tidak seperti apa yang diprediksi,” ucapnya Doni, (source tribunnews)