KOYONG UTARA-KALBAR, SriwijayaAktual.com – Kisah Mas Tazul Munir, pria yang disebut sebagai manusia kayu asal Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat nampaknya perlu perhatian lebih dari pemerintah.
Saat ditemui di rumah anak angkatnya kawasan Jalan Askod Pontianak Timur, Kota Pontianak, ia pun tampak terbaring dibagian belakang rumah disamping pintu.
Badannya yang kurus membungkus tulang pun perlahan mulai tampak kepemukaan kulit.
Menurut Munir, kisah hidupnya diwaktu muda, bisa disebut nakal.
Awal menikah di umur 18 tahun, ia harus banting tulang ikut bekerja di pelabuhan, dengan berat badan saat itu 53 kg, harus memikul beban 100 kg lebih.
Belum lagi resiko yang bisa saja menghadang, saat membawa beban dari motor air ke pelabuhan melewati papan sekeping, dengan jarak tempuh 50 meter ke tempat tujuan.
“Saya dapat penyakit awal tahun 94 bulan 4 tanggal 24. Dulunya suka mabuk-mabukan diterminal, akhirnya pada jam 12 lewat saat pulang ke rumah dan pergi lagi ke daerah Sukabangun menabrak anjing. Anjing mati dan saya pun terpental, saat masuk rumah sakit berjalan pun sudah tidak normal,” terang Munir memulai cerita sehingga tubuhnya mengeras menjadi kayu.
Mendapati musibah itu, lantas ia pun disarankan dokter yang berada di Ketapang untuk rujuk ke Pontianak karena ada kesalahan di tulang belakangnya.
Ia pun pernah berobat seperti berurut, walau sempat akan membaik namun kembali lagi sakit.
Dan akhirnya kembali ke dokter yang menggunakan sinar X sebelum kejadian mengerikan tak masuk akal terjadi padanya.
Hal tak masuk akal ataupun nalar manusia itu seperti ada burung yang mematuk badanya, namun saat dipegang hilang, ada yang menggeliat ditubuh dan hal lainnya.
Sejak saat itu, tepat 18 tahun, ia mengaku tidak bisa apa-apa, kalau mau mandi langsung dimandikan, makan disuapkan, dan buang air ditadahkan.
“Saya dapat teguran dari ibu yang telah meninggal didalam mimpi, karena masih melakukan hal Dzolim, yaitu Dzolim mata,” katanya.
Saat dimimpi, lanjutnya, ia akhirnya minta mati, dengan serangkaian ritual, ia pun meninggal didunia dialam mimpi yang ternyata terjadi pula dialam nyata.
Jasadnya pun dibawa ke mesjid Al-Munir daerah Pulau Kumbang yang kebetulan mirip namanya.
“Setelah mayat saya hendak dimandikan, ada suara yang mengatakan Munir jangan dimandikan karena belum waktunya, akhirnya masuk lagi roh kedalam jasad,” terangnya.
Besoknya lagi, Munir mengatakan ia bermimpi berwudhu, dan ada yang keluar dari badan berjatuhan.
“Malam jumat kemudian mimpi naik gunung, kaki kiri masuk lubang ular, datanglah seseorang menggunakan sorban yang menyuruh membaca ayat kursi untuk keluar dari lubang ular, walaupun memang tidak hafal, disuruh untuk ikuti kata orang besorban. akhirnya ketika keluar langsung hafal ayat kursi,” ungkapnya.
Setelah serangkain kejadian mengerikan dan mati suri, Munir pun mengaku mendapat hidayah.
Sampailah dengan sekarang 24 tahun, ia konon bisa menyembuhkan sejumlah penyakit seperti keputihan, susah jodoh, hingga yang ingin punya anak bagi yang percaya.
Masih bisa berhubungan intim
Mungkin banyak yang tak menyangka, Mas Tazul Munir, pria yang disebut sebagai manusia kayu asal Kayong Utara ternyata masih bisa berhubungan suami istri layaknya orang normal.
Hal ini saat ditanya mengenai keadaan keluarganya, mulai dari istri dan anaknya. “Istri ada,” terangnya, Minggu (28/1/2018).
Ia mengatakan, walaupun telah sakit seperti kayu 24 tahun ini masih bisa berhubungan layaknya suami istri. “Alhamdulillah,” katanya.
“Ya betul (hubungan suami istri, red) malah istri lebih takut kehilangan saya, malah lebih cemburu lagi, takut kehilangan,” tegasnya.
Menurutnya, hasil dari perkawinannya menghasilkan empat anak. Dua anaknya ada di pulau Jawa, dan duanya lagi ada dua di Melano, Kayong Utara.
Bantuan Rp 200 ribu per bulan
Saat ditanya perhatian pemerintah, ia pun mengatakan sebenarnya ada walau hanya Rp. 200 ribu perbulan.
“Dari Kabupaten Kayong Utara dapat bantuan sosial Rp. 200 ribu sebulan. Kadang lebaran juga dapat THRnya, tapi kalau bisa kita minta perbulannya berapa gitu,” katanya.
Ia pun mengatakan, saat terakhir kali berobat di RS Soedarso, dokter mengatakan ia menderita asam urat, rematik, radang persendian, dan komplikasi.
“Terakhir berobat tahun 1996, pernah kaki coba diikat untuk disatukan lagi, tapi tak bisa karena keras seperti kayu, begitu pula saat dicoba akan diterapi,” katanya.
Kini Munir pun mendambakan bantuan bagi para dermawan yang hendak membantunya.
Pria yang piawai membaca dan membuat syair gulung ini mengharapkan bantuan di nomor rekening BRI 481201004527532 atas nama anaknya Wiwin. [*]
(Bangka Pos/ Tribun Pontianak/Ridho Panji Pradana)
Berita Ini Sudah Tayang di Tribun Wow dengan Judul Manusia Kayu Asal Kalbar, Pernah Mati Hingga Masih Bisa ‘Begituan’ dengan Istri