Masjid Tua Di Mumbai ini Gunakan Tenaga Surya, Upaya Untuk…

Berita48 Dilihat
Masjid Jame di Mumbai

MUMBAI-INDIA, SriwijayaAktual.com – Menghemat biaya tagihan listrik bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan menggunakan panel surya (energi matahari). Seperti yang dilakukan oleh Masjid Jame di kawasan pemukiman Mahim di Mumbai, India yang baru-baru ini bergabung dengan beberapa masjid kota untuk beralih ke pembangkit listrik tenaga surya. Masjid Jame di Mahim adalah salah satu masjid tertua di kota Mumbai.
Masjid yang bisa menampung hingga 8.000 jamaah itu biasa membayar tagihan listrik sebesar 45 ribu rupee hingga 60 ribu rupee setiap bulannya. Bahkan, biaya tagihan listrik membengkak dua kali lipat selama Ramadhan.
Namun, pengelola masjid, Fahad Khalil Pathan, mengatakan tagihan listrik berikutnya diharapkan akan berkurang menjadi setengahnya dari jumlah biaya tagihan yang biasanya dibayarkan. Ia mengungkapkan harapan itu setelah Masjid Jame meresmikan sistem pembangkit listrik tenaga surya 15 Kilowatt (KW) pada 21 November lalu.
Aula ibadah utama di lantai dasar sepenuhnya menggunakan pendingin ruangan (AC). Berkat panel surya, sinar matahari di Mumbai akan membuat ruangan masjid tetap dingin dengan biaya tagihan listrik yang berkurang setengahnya. Pathan mengatakan, proyek tenaga surya itu telah disusun tiga tahun lalu.
“Kami berharap bisa mengurangi tagihan listrik setidaknya 40 hingga 50 persen. Kami menghabiskan 15 lakh rupee, dari mana 4,5 lakh rupee dihabiskan untuk memperkuat struktur guna menanggung beban panel. Panel-panel itu dipasang di atap bagian bangunan yang lebih tua,” kata Pathan, dilansir di Mid-Day, Rabu (28/11/2018).
Pathan lantas memuji imam kepala masjid tersebut, Mohamed Saad Pathan Al-Azhari, yang memotivasi orang-orang untuk menyumbang dalam proyek tersebut setelah shalat Jumat. Habib Fakih, wali lain, mengatakan mereka perlu memotong semua pembicaraan tentang cuaca yang panas dalam iklim saat ini, dan mendiskusikan tenaga surya di masjid dan di tempat lainnya. (ton.ak/rep)

Spesial Untuk Mu :  Jokowi Dijadikan Lelucon, kok Bisa? 'DPR Pertanyakan Kredibilitas Tim Ekonomi'

Komentar