Berita  

Mbah Sastro Darsono Masih Bertekad Bulat Berjuang Dapatkan Sertifikat Rumahnya

mbah%2Bsastro
Mbah Sastro Darsono
DIY-YOGYAKARTA, SriwijayaAktual.com – Pada Oktober 2014 lalu seorang abdi dalem tiba-tiba bersimpuh di
kaki Sri Sultan HB X untuk mengadu permasalahan tanah di Ngemplak Sleman
yang dialaminya. Ternyata sampai saat ini abdi dalem yang kini bergelar
Lurah Mangun Sastro Darsono tersebut masih memperjuangkan sertifikat
tanah yang tak juga bisa dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Sleman.
Saat ditemui  usai kembali mendatangi kantor Jogja Police Watch
(JPW) di kawasan Jalan Jenggotan Yogyakarta, seperti dilansir KRjogja,  Rabu (7/9/2016),  Darsono mengaku
masih terus berjuang agar sertifikat tanahnya bisa kembali. Pasalnya,
kasus yang dialaminya telah mencapai kata inkrah di pengadilan Jawa
Tengah beberapa waktu lalu dan ia dinyatakan memenangkan gugatan.
“Lha saya masih belum bisa dapat sertifikat tanah saya lagi, padahal
saya sudah menang di pengadilan. Saya belum tenang sampai sekarang,
ternyata dulu wadul Ngarso Dalem belum juga ‘majas’,” ungkapnya.
Darsono bahkan berniat untuk melakukan perjalanan ke Solo untuk
bertemu dengan ibunda Presiden Joko Widodo dan menyampaikan keluh kesah
lantaran merasa dipersulit mendapatkan sertifikat tanah. “Setelah Idul
Adha saya akan jalan ke Solo, bertemu ibunya Pak Jokowi untuk
menyampaikan keluh kesah saya yang dipersulit BPN Sleman,” imbuhnya.
Saat berbincang itu pula Darsono berencana meminta uang pada Sultan
untuk membeli BPN Sleman yang dirasa tak lagi jujur. “Saya minta uang
Sultan biar BPN Sleman dibeli, diganti saja orang-orangnya karena mereka
tidak jujur,” pungkasnya.
Sementara itu JPW, Pusat Bantuan Hukum Jogjakarta dan Kongres Advokat
Indonesia siap membentuk Tim Pembela Orang Susah (Tepos) untuk
mengadvokasi dan memantau jalannya persidangan Darsono yang menggugat
BPN Sleman lantaran melakukan perebuatan melawan hukum. “Selasa 13
September 2016 adalah persidangan pertama dan kami siap mengawal agar
Mbah Darsono mendapatkan keadilannya,” ungkap ketua Tepos Nanang
Hartanto. (*)