![]() |
Anak Korban Longsor di Ponorogo Dalam Pengungsian |
Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim), tentu menyisakan trauma. Bagaimana
tidak, mereka yang masih punya harapan, harus menyerah kepada kehidupan.
Ketika
longsor menerjang, ada rasa tidak percaya. Mereka pun tak pernah
menyangka, pagi itu Sabtu 1 April 2017 lalu, menjadi akhir bagi mereka bertemu
dengan sanak keluarga. Seperti yang dialami Intan Pratika Putri. Intan
merupakan satu dari sekian banyak anak di Dusun Tangkil, Desa Banaran,
yang menjadi korban keganasan longsor.
Tak hanya meluluhlantakkan
rumah tempat tinggalnya, bencana tanah longsor itu juga merenggut nyawa
ibunda tercintanya. Sang ibu menjadi salah satu dari 28 warga yang
dinyatakan hilang pada saat peristiwa nahas itu terjadi.
Dia
mengaku, berusaha untuk bangkit. Meski bayangan wajah sang bunda tak
akan pernah hilang dalam ingatannya. “Saya kangen ibu. Saya ingin
kembali bersama ibu. Saya ingin ibu ada disini,” ucapnya lirih hanyut dalam kesedihan.
Intan
yang memakai baju tidur berwarna biru mengatakan, saat tanah longsor
menerjang pemukiman, dia berada di sekolah. Tentu saja, Intan tak mampu
menjelaskan secara detail keganasan peristiwa tersebut.
Bocah
yang kini berusia 10 tahun itu lantas bertutur. Lamat-lamat dia berusaha
mengingat perihnya kala kabar bencana itu menyeruak ke telinganya.
Spontan, dalam pikirannya terbersit seorang perempuan anggun yang baru
beberapa menit lalu membelainya.
“Waktu mendengar itu saya dan
teman-teman di sekolah langsung berlari,” tuturnya sembari memegang
makanan ringan pemberian para dermawan yang tergerak hatinya membantu
para korban bencana di daerah yang berjuluk Kota Reog ini.
Kini
Intan tinggal berdua dengan sang ayah di lokasi pengungsian. Bersama
dengan teman sepermainan. “Yang saya punya tinggal Ayah. Tidak ada yang
lain,” katanya Intan dengan ucapan polosnya, seperti dilansir laman Beritajatim, (6/4/2017).
Dia pun mengaku, sekarang agak trauma.
Apalagi jika ayahnya harus pergi jauh. Dia tidak ingin kehilangan
ayahnya satu-satunya keluarganya saat ini. [*]
Komentar