Menag RI Resmikan Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri yang Pertama di Indonesia

Berita15 Dilihat
Menag Lukman bersama Gubernur Kalbar dan Uskup Agung Pontianak
menarik tirai menandai peresmin Sekolah Tinggi Agama Katolik (STAKat)
Negeri Pontianak (kemenag.go.id)

PONTINAK-KALBAR, SriwijayaAktual.com – Menteri Agama RI  Lukman Hakim Saifuddin meresmikan sekolah tinggi Katolik berstatus negeri pertama di Indonesia. 
Menag mengatakan, setelah hari ini, ia merasa tenang karena bisa
membantu pembentukan Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKatN)
Pontianak. 
“Kampus ini menjadi perguruan tinggi Katolik negeri pertama di
Indonesia, sehingga harus bisa menjadi contoh bagi sekolah tinggi agama
Katolik lainnya,” kata Lukman saat upacara peresmianya  di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar),  Kamis (6/4/2017), dikutip dari Antaranews.
 
“Selama ini, hanya sekolah tinggi agama Katolik yang belum
berstatus negeri, sementara yang lain sudah ada. Namun, hari ini saya
baru bisa tenang karena ini sudah didirikan dan sudah diresmikan,”
katanya. 
Lukman menambahkan, terkait dengan pengadaan dosen dan sejumlah persyaratan lainnya, akan ia upayakan secepatnya.
“Saya berharap dengan adanya lembaga pendidikan ini, bisa
memaksimalkan upaya pengembangan agama Katolik melalui pendidikan agama.
Sehingga ke depan, lembaga pendidikan ini bisa melahirkan generasi muda
Katolik yang 100 persen Indonesia,” katanya. 
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Peresmian STAKatN Pontianak,
Andreas Muhrotien mengaku bersyukur, karena perjuangannya sekian lama
telah membuahkan hasil.  
Andreas menjelaskan, kampus itu awalnya swasta dengan nama
Sekolah Tinggi Pastoral (STP) St. Agustinus, Keuskupan Agung Pontianak
yang berdiri sejak tahun 2006 sampai 2017. 
“Sejauh ini STP ST Agustinus Keuskupan Agung Pontianak ini sudah
mencetak 1.250 lulusan dalam kurun waktu 10 tahun, bahkan sudah ada 31
mahasiswa pasca sarjana yang dihasilkan,” kata Andreas. 
“Untuk penyerapannya lulusan ini bisa mengisi kekosongan tenaga
pengajar untuk setiap sekolah yang ada di Kalbar, bahkan banyak yang
mengisi pekerjaan sebagai pegawai CU.” 
STAKatN berdiri di atas lahan 1,5 hektar dengan delapan kelas dan satu untuk asrama. 
“Ke depan, dengan dukungan penuh dari pemerintah, ini tentu akan
terus kita kembangkan agar bisa semakin baik. Kita berkomitmen untuk
menciptakan guru agama Katolik yang berkualitas baik dengan meningkatkan
SDM pengajarnya dan mahasiswa yang dihasilkan dari sekolah tinggi ini,”
tuturnya. 
Inilah kampus STAKatN Pontianak yang  diresmikan Menteri Agama RI.
(foto:Ambrosius Junius/Rakyat Kalbar)
Sementara itu, Uskup Agung Pontianak, Munsinyor Agustinus Agus
mengharapkan dengan adanya sekolah tinggi itu, tamatannya bukan hanya
bisa menjadi tenaga pengajar namun bisa menjadi pembina iman bagi
anak-anak didiknya. 
“Dengan kehadiran STAKatN Pontianak ini kita harapkan mampu
memberikan perubahan besar bagi kemajuan pendidikan agama Katolik di
setiap tingkatan pendidikan yang ada di Kalbar dan negara ini,” Tandasnya
Agus. (rima)

Komentar