Berita  

Mengapa Gedung DPR/MPR Jadi Lokasi Aksi 212 Jilid Dua

Puluhan Ribu  umat muslim mengikuti aksi damai 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2/2017).

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Rentetan aksi demi aksi unjuk rasa  belum juga berakhir meskipun  warga
Jakarta sudah melakukan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, 15
Februari 2017 kemarin. Sejumlah organisasi massa Islam kembali akan menggelar
aksi pada 21 Februari 2017 (Aksi 212 Jilid 2 di kawasan gedung DPR/ MPR. 
Lokasi
unjuk rasa di DPR itu memunculkan beragam spekulasi. Di media sosial,
ada yang menuding pengunjuk rasa bakal menduduki Gedung DPR dan
melakukan ‘lempar jumroh’ ke Gedung DPR.
Panglima laskar FPI Maman
Suryadi mengatakan aksi 212 Jilid 2 bakal digelar dengan tertib dan
damai. Ia mengimbau seluruh masyarakat tak terprovokasi oleh berita hoax
di media sosial yang mengajak rusuh di aksi 212 jilid 2.
“Yang penting
agendanya ini adalah aksi damai. Kita nggak ada macam-macam. Dan jangan
terprovokasi juga dengan berita-berita di media sosial, nih. Ada yang
bilang mau perang dan sebagainya, kita tidak ada agenda seperti itu,”
kata Maman melalui Detikcom.
Maman
mengatakan aksi 212 jilid 2 ini akan dipimpin oleh Forum Umat Islam (FUI). Aksi
bakal terkonsentrasi di Gedung DPR. Mereka menuntut pengawalan proses
hukum Basuki Tjahaja Purnama.
“Memang agendanya ke DPR. Kita
datang ke sana karena Gedung DPR sebagai rumah rakyat. Kita akan
diterima oleh DPR dan menyampaikan tuntutan kita. Tidak ada aksi
menduduki Gedung DPR. Kita cuma menyampaikan aspirasi saja,” kata Maman.
Aksi 212 jilid pertama digelar pada 2 Desember 2016
yang merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya pada 4 November 2016.
Aksi 2 Desember berlangsung di lapangan Monas, Jakarta Pusat berupa
kegiatan keagamaan seperti zikir dan doa. Aksi-aksi itu dimotori oleh
Tim Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI).
Baca Juga Ini; “Kami Akan Pulang Jika Jokowi Berhentikan Ahok”
Pada 21
Februari 2017 ini, Tim Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI)
ternyata tidak ikut dalam aksi tersebut. Ketua Dewan Pembina GNPF MUI
Rizieq Syihab dan FPI juga dipastikan absen dalam aksi tersebut.
Pengacara GNPF MUI, Kapitra Ampera mengatakan FPI dan GNPF MUI secara
kelembagaan tak ikut dalam aksi.
“Habib Rizieq selaku Dewan
Pembina, termasuk Pak Munarman tidak ikut turun karena itu domainnya
umat. Tiga tokoh ini tidak akan ikut aksi kecuali ada kejadian yang
tidak kita inginkan,” ujar Kapitra yang didampingi oleh Munarman melalui
Detikcom.
Meski
tidak mengikuti aksi, GNPF MUI akan tetap memantau jalannya aksi pada
Selasa (21/2/2017) mendatang. Kapitra mengatakan aksi 212 tidak ditunggangi
oleh kepentingan bermuatan politik. Aksi tersebut hanya untuk
menyampaikan aspirasi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya
Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan Polda Metro Jaya telah
menerima surat pemberitahuan rencana demo tersebut pada Sabtu
(18/2/2017). Berdasarkan pemberitahuan, massa akan beraksi usai salat
subuh kemudian beranjak menuju Gedung DPR/MPR RI pukul 07.00 WIB. 
Polda
Metro Jaya mengerahkan 10.000 personil guna mengamankan aksi itu di
Gedung DPR/MPR RI itu. “Petugas kepolisian siap mengawal aksi,” kata
Argo dikutip Antaranews, Minggu (19/2/2017). (Beritagar)

Spesial Untuk Mu :  Pengacara Setnov Pertanyakan KPK Belum Periksa Puan Maharani Dalam Kasus Korupsi E-KTP