Berita  

Mengejutkan ! Serta Mengharukan, Selama 17 Tahun, ‘Santriwati Tinggal Bersama Buaya Betina’

buaya
DEMAK-JATENG, SriwijayaAktual.com  – Seekor buaya betina (crocodylus porosus) berbobot 300
kilogram dan panjang tiga meter terpaksa dievakuasi petugas Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah dari Pesantren
Al-Hidayat, Dukuh Krasak, Temuroso Guntur, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Menurut Kepala BKSDA Jateng, Suharman, proses evakuasi harus
dilakukan mengingat buaya betina tersebut tergolong satwa dilindungi,
sesuai UU Nomor 5 tahun 1990 tentang KSDAE dan PP No 7 Tahun 1999
tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Suharman bilang buaya itu dipindahkan langsung kepada Fatah Arif
Suyoko, seorang pengelola Unit Penangkaran Buaya F2 Desa Dawuhan Kulon
Kecamatan Kedung Banteng di Banyumas, pada Kamis (9/2/2017) sore.
Menariknya, tahap pemindahan buaya yang berada di dasar kolam
berukuran besar itu selain melibatkan sembilan petugas BKSDA, juga
dibantu pawang buaya dari Taman Satwa Mangkang Semarang serta digotong
para santri Al-Hidayat.
“Menurut salah satu pengasuh, Kyai Haji Ahmad Baidlowi, buaya
tersebut sudah seperti anggota keluarga pesantren,” ungkap Suharman,
saat dikonfirmasi seperti diilansir metrosemarang (9/2/2017)
Seakan tak rela dipindahkan, sejumlah santriwati mengaku keberatan
saat melihat hewan reptil tersebut digotong keluar dari kandangnya.
Menurut Suharman, buaya tersebut telah menghuni Ponpes Al-Hidayat sejak
tahun 2000 silam. “Sudah 17 tahun tinggal di sana,” katanya lagi.
Karena itulah, saat buaya betinanya diangkut para santri memilih
berbaris di halaman pesantren sembari memberi salam perpisahan. 
Nantinya, buaya muara itu akan dititiprawatkan kepada lembaga
konservasi untuk dicampurkan dengan buaya-buaya jantan. “Akan dijadikan
indukan penangkaran,” tandasnya. (MJ)