![]() |
Sperma (Ilustrasi) |
sebuah aplikasi smartphone yang dapat digunakan untuk menguji kesuburan
seorang pria. Aplikasi ini pun diharapkan dapat mengurangi rasa rendah
diri dan kegelisahan yang dialami seorang pria saat memeriksakan diri ke
Rumah Sakit terkait kondisi kesuburannya.
Dalam penggunaanya,
aplikasi ini akan dilengkapi dengan kamera yang ditempelkan di
smartphone. Ini memang bukan produk pertama yang menawarkan pengujian
kesuburan dapat dilakukan di rumah. Tapi produk ini adalah yang pertama
menganalisa cairan sperma, termasuk kekentalan dan seberapa cepat
sel-sel sperma bergerak. Hal ini digunakan untuk dapat menentukan
tingkat kesuburan pria.
Hasil studi menunjukan, alat yang telah
digunakan tersebut dapat mengindentifikasi adanya kelainan di cairan
sperma dengan tingkat akurasi mencapai 98 persen. Kondisi ini tentu
lebih mudah jika harus menggunakan metode pengujian di lab, yang
membutuhkan waktu yang lama dan ditangani oleh teknisi berpengalaman.
Hasil
studi dan rencana pembuatan aplikasi ini pun telah diterbitkan dalam
Jurnal Scientific Translational Medicine. Salah satu peneliti, Hadie
Shafiee, mengungkapkan, tim peneliti terus menyempurnakan prototipe dari
aplikasi dan kamera tersebut. Bahkan, tim peneliti juga telah
melayangkan surat pengajuan ke Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat
(FDA).
Hadie mengungkapkan, idealnya aplikasi dan alat ini sudah
bisa diluncurkan pada beberapa tahun mendatang. Nantinya, kesuburan
seorang pria dapat diketahui dengan mudah, sama seperti kemudahan tes
kehamilan dan kesuburan pada wanita. Menurut Heidi, saat ini ada sekitar
45 juta kasus ketidaksuburan yang dialami pasangan dan 40 persen
diantaranya terkait dengan kesuburan dari pihak pria.
”Di
pasaran sangat banyak produk untuk wanita, tapi tidak untuk pria. Kami
ingin menutup perbedaan ini. Kami pikir teknologi seperti ini dapat
mengurangi tingkat stres para pasangan dan membantu pasien mengerti apa
masalah utama mereka dan bagaimana menghadapinya,” kata Hadie, yang
juga peneliti utama di Rumah Sakit Brigham and Women’s, seperti dikutip
Mashable.
kesuburannya, seorang pria cukup meletakan sample cairan spermanya dise
buah alat sekali pakai. Kemudian, alat tersebut akan diletakkan di bawah
kamera, yang sudah terpasang di smartphone. Data yang terekam tersimpan
di smartphone dan dapat langsung dikonsultasikan ke dokter.
Hadie
mengungkapkan, harga total aksesoris, kamera, dan microchip senilai
4,45 dollar as. Harga ini jauh lebih murah jika harus melakukan tes di
lab atau rumah sakit, yang mencapati 10 ribu dollar as. ”Saat ini, kami
telah mencobanya di smartphone berbasis Android dan nantinya akan
dilanjutkan ke smartphone seperti iPhone,” tutur Hadie, seperti dilansir republika.co.id (30/3/2017)
Ahli
kesuburan pria yang juga Asisten Professor di jurusan Urologi Pusat
Kesehatan Stanford, Michael Eisenberg, menilai alat dan aplikasi yang
tengah dikembangkan itu. Bahkan, Michael menyebutkan, sekitar 20 hingga
25 persen dari kasus ketidaksuburan pasangan, pihak pria tidak pernah
diuji. Hal itu nantinya dapat diubah dengan adanya aplikasi dan alat
tersebut.
Selain itu, lanjut Michael, alat dan aplikasi ini juga
dapat membantu seorang pria untuk mengetahui kualitas sperma mereka.
Sehingga pria tersebut dapat memperbaiki kualitas sperma mereka dengan
cara merubah gaya hidup, diet, dan berolahraga secara teratur. ”Saya
sangat tertarik untuk melihat kelanjutan proyek ini. Saya harap, kami
bisa melihat variasi yang begitu beragam di supermarket,” katanya. (*)
Komentar