Berita  

Menhub RI sebut, Biaya Perbaikan Jalan Lebih Mahal daripada Bangun Tol Baru

jalan%2Btol%2Bjokowi
Buat Jalan Baru/Ilustrasi

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengeluh soal kerugian negara yang mencapai Rp 43 triliun akibat dari banyaknya truk obesitas yang melintas di jalan tol. Tidak hanya itu ia juga mengungkapkan biaya untuk membangun jalan tol baru bahkan lebih murah jika dibandingkan harus memperbaiki jalan yang ada.

“Kalau kita bicara soal angka ini angka yang mengerikan kerugian negara bisa mencapai Rp 43 triliun setahun. Sementara untuk membuat jalur tol baru hanya membutuhkan dana Rp 26 triliun. Anggaran perbaikan itu begitu besar,” kata dia di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Selasa (3/7/2018).

Ia menjelaskan, biaya perbaikan itu begitu besar maka dari itu pihaknya berusaha mengelola fasilitas infrastruktur yang ada agar tidak mudah rusak. Seperti mengeluarkan aturan mengenai larangan truk obesitas dan over dimensi untuk masuk ke jalan tol.

Sebelumnya pagi tadi Kementerian Perhubungan pagi ini menandatangani perjanjian larangan truk ‘obesitas’ dan over dimensi dengan beberapa lembaga terkait seperti Kepolisian, Kementerian PUPR, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung lembaga non pemerintah seperti Gakindo, Aptrindo, Organda Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), Asosiasi Pupuk, Asosiasi Baja, Asosiasi Semen. 

Saat ini sudah banyak aturan yang melarang mengenai truk obesitas namun belum banyak yang tahu soal over dimensi. Over dimensi merupakan kondisi di mana truk modifikasi yang seharusnya tidak boleh dilakukan, contohnya dengan mengelas bagian belakang truk agar lebih panjang dan bisa memuat lebih banyak barang. Larangan Ini dilakukan agar tidak ada lagi yang memberikan ruang lebih pada truk truk besar.  [detik/ara]