Berita  

Menkeu Sri Mulyani Minta Masukan Forum Internasional untuk Rumuskan Kebijakan RI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

NUSA DUA-BALI, SriwijayaAktual.com – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan, saat ini Indonesia tengah berfokus untuk terus membangun ekonomi yang kuat guna berkompetisi di dunia internasional. Karena itu, pemerintah pun menyiapkan kebijakan-kebijakan yang diperlukan.

Tujuannya tak lain adalah sebagai upaya menjawab berbagai kelemahan-kelemahan yang masih ada di dalam perekonomian nasional. Seperti dalam hal neraca pembayaran, industrialisasi, kualitas sumber daya manusia (SDM), dan produktivitas.

Hal tersebut disampaikan Sri saat membuka Annual International Forum on Economic Development (AIFED) di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018). 

“Kami juga harus sangat sadar bahwa lingkungan global berubah sangat dinamis dan cepat. Apakah itu hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara lain, atau berhubungan dengan kebijakan perdagangan jika ada perbedaan,” ujarnya.

Sri menilai, acara yang digagas Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan ini akan mampu menjadi ajang bagi para peserta, baik dari kalangan internasional maupun dari dalam negeri, agar bisa saling bertukar pikiran, data, dan pengalaman masing-masing terkait perekonomian global.

Untuk itu, dia melanjutkan, pemikiran-pemikiran tersebut bisa dijadikan masukan untuk pemerintah khususnya Kementerian Keuangan untuk merumuskan kebijakan. “Jadi based on research and evidence, masa lalu dan proyeksi ke depan,” ungkapnya. 

Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, pun berharap bahwa ajang pertemuan ini akan mampu menghasilkan berbagai hal bermanfaat. Dan bisa menjadi solusi dari tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini. 


“Kami antisipasi lingkungan global yang sedang mengalami evolusi atau perubahan yang dinamis, yang kemudian berakibat kepada harga komoditas, kepada nilai tukar, kepada suku bunga dan arus modal,” ujarnya.

Perhelatan AIFED ini merupakan kali kedelapan diselenggarakan oleh Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Tahun ini bertajuk ‘Building for the Future: Strengthening Economic Transformation in Facing Forward Global Evolution‘. (viva/art)
Spesial Untuk Mu :  Ironis! Harga Minyak Goreng Selangit di Negara yang Kaya Sawit