Menteri ESDM RI Ignasius Jonan: ‘Freeport Rewel Banget’

Berita25 Dilihat
Dok: Wamen ESDM Arcandra Taha dan Menteri ESDM Ignasius Jonan 

MALANG-JATIM, SriwijayaAktual.com – PT Freeport membayar pajak dan royalti ke pemerintah Indonesia Rp8
triliun per tahun, dan jauh jika dibandingkan pendapatan dari cukai
rokok yang mencapai Rp139 triliun dan devisa dari TKI sebesar Rp144
triliun, kata Menteri ESDM Ignasius Jonan. 
“Tapi kenapa Freeport rewel banget, padahal pembayar pajak
lainnya lebih besar,” kata Jonan usai kuliah umum di Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) Dome, Jawa Timur (Jatim) seperti dikutip Antaranews, Selasa (21/2/2017). 
PT Freeport Indonesia mengancam akan mengajukan gugatan ke badan
arbitrase jika tidak menemukan kesepakatan dengan pemerintah mengenai
perjanjian operasi tambang di Papua. Freeport menolak mengubah operasi
dari Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambang Khusus. CEO
Freeport-McMoRan Richard Adkerson mengatakan, hal itu mengacu pada
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu
Bara yang menyatakan Kontrak Karya bisa terus berlaku. Karena tidak
mengubah operasi menjadi IUPK, Freeport tidak bisa mengekspor
konsentrat. 
 
Jonan juga membandingkan nilai aset Freeport dengan sejumlah
perusahaan jika dijual. Katanya, bila dijual, nilai PT Freeport di
seluruh dunia hanya sekitar US$20 miliar, sedangkan PT Telkom Indonesia
mencapai US$29 miliar, Facebook senilai US$355 miliar , BRI hampir US$20
miliar.
“Freeport sudah tidak besar. Ini fakta,” katanya. 
Baca Juga Ini; Alumni Kelompok Cipayung Bertemu Jokowi Bahas Ideologi Sampai Terkait Freeport

Selain itu, Jonan menyatakan, tidak ada satupun negara di dunia
yang mampu memberikan kesejahteraan bagi warganya hanya dengan
mengandalkan sumber daya alam yang dimilikinya. 
“Demikian sebaliknya,
banyak negara yang tidak memiliki SDA melimpah, namun kesejahteraan
rakyatnya justru cenderung tinggi. Itu semua, tergantung pada
produktivitas negara dan sumber daya manusia (SDM) masing-masing,” Pungkasya. (*)

Komentar