![]() |
Deklarasi Dukungan Untuk Yusril, 110916 @antara |
bertarung pada Pilkada DKI 2017. Pasalnya, hanya Yusril yang dalam
beberapa survei mempunyai elektabilitas mendekati pasangan petahana
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
ketiga paslon ditetapkan sebagai calon tetap,” kata Yusril kepada insan
media kemarin, sambil mengaku tim sukses salah satu pasangan sudah
melakukan lamaran politik.
peluang kegagalan calon saat ini masih terbuka; digondol KPK, dinyatakan
tersangka, atau tidak memenenuhi rangkaian tes oleh KPUD.
Elektabilitas Top of Mind Yusril 19,8%, jauh mengungguli tokoh lain
seperti Tri Rismaharini yang hanya 5,2%. Yusril cuma kalah oleh Ahok
dengan perolehan 32,4%.
Yusril dari sepuluh nama calon juga hanya berada di bawah Ahok dengan
26,8%. Dikerucutkan menjadi 5 nama, elektabilitas Yusril bertahan di
27%, berada di bawah Ahok yang memperoleh 43,2%.
dirilis medio Juni 2016, Yusril berada di urutan kedua ketimbang calon
lain. Elektabilitas Ahok mencapai 44,5 persen, sedangkan Yusril 7,8
persen.
sebelum akhirnya tersingkir karena tak ada satu pun partai yang mau
mengusungnya.
pendaftaran tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk
berlaga di pemilihan gubernur (pilgub) DKI 2017. Mereka adalah Basuki
Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), Agus Harimurti
Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylvi), serta Anies Baswedan dan
Sandiaga Uno (Anies-Sandi).
begitu saja. Hal ini karena lamanya Yusril melakukan sosialisasi
pencalonan, dan didukung pembelaan Yusril terhadap warga korban
penggusuran di meja hijau melawan pemerintah provinsi DKI.
gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dengan nomor
59/G/2016/PTUN-JKT terkait dengan penetapan lokasi sodetan Kali Ciliwung
yang berubah dari ketentuan sebelumnya tanpa pemberitahuan kepada
warga.
majelis hakim memenangkan warga Bidara Cina karena menganggap SK
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait penetapan lokasi
untuk pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur telah
melanggar asas-asas pemerintahan.
Batang dengan menjadi kuasa hukum. Yusril berjanji akan melawan
penggusuran warga RW 01, 02, dan 03 Kelurahan Penjaringan, Jakarta
Utara—dikenal sebagai Kampung Luar Batang—di meja hijau.
memungkinkan peralihan massa pendukung yang cukup signifikan. Yusril
bisa diplot untuk menjadi juru bicara, jurkam atau penasehat tim
pemenangan.
beberapa bulan, meskipun pendeklarasian resmi baru dilakukan pada 28
Agustus 2016. Di sebuah restoran di Pulau Dua Senayan, Yusril meresmikan
relawan dengan nama Dukung Yusril Untuk Jakarta (Duta Yusril).
Annisa, Yudisia, Jempol Rakyat, Rumah Relawan Jakarta, Banyu, Sahabat
Yusril, Sayap Yusril, Penyu, Rangers Yusril, Laskar Luar Batang, Gerakan
Pemuda Kamal Muara, dan Kobar.
mendukung Yusril. Jadi, Yusril sebenarnya sudah mempunyai tim di akar
rumput untuk suksesi pencalonan dirinya, yang mudah dialihkan untuk
mendukung pasangan Agus-Sylvi atau Anies-Sandi guna menantang Ahok.
![]() |
Jonru Ginting |
Ihza—misalnya secara terbuka bakal mengalihkan dukungan kepada pasangan
Anies Baswedan–Sandiaga Uno. Pria anti-Ahok yang memiliki ribuan
follower ini beralasan Anies-Sandi didukung oleh PKS.
Anies-Sandiaga jauh lebih baik daripada pasangan lainnya seperti
Agus-Sylvia atau Ahok-Djarot.
menganggap mereka pemimpin terbaik. Namun saya beranggapan bahwa mereka
adalah yang paling lumayan di antara tiga calon yang ada. Saya tidak
memilih Ah-djrot karena Anda pasti tahu sebabnya” tulis Jonru di page
Facebook pribadinya, Sabtu (24/9/2016).
Jadi, kasus ini tidak bisa dijadikan representasi liarnya arah pendukung
Yusril pascakegagalan pencalonannya.
sikap, atau bahkan jika pengacara kawakan itu menentukannya terlalu lama
karena relawan berpotensi tercerai-berai akibat cecaran informasi media
atau godaan kepentingan lainnya. (*).
Sumber, Rimanews