MERINDING !!! Kisah Tragis Mutmainah (Iin) diungkapkan Sang Ayah, Jaelani.

Berita71 Dilihat
Jaelani, ayah pemutilasi bayi di Cengkareng, Jakarta Barat.
JAKARTA, SriwijayaAktual.com  – Keluarga Mutmainah, istri anggota
provos Polda Metro Jaya yang membunuh dan memutilasi bayinya, mengaku
bahwa Iin sapaan Mutmainah pernah menderita depresi sebelum kasus itu
terjadi.
Hal itu diungkapkan ayah kandung Iin, Jaelani. Menurut Jaelani,
putrinya itu pernah menderita depresi sekitar lima enam tahun lalu.
Iin menderita depresi saat masih pacaran dengan Aipda Denny Siregar.
Dia mengalami depresi karena pernah ditinggalkan oleh Denny, usai
keduanya melakukan hubungan badan di luar pernikahan.
“Dulu pernah pacaran pertama, nah Iin dinodai sama Denny dan diputusin. Nah dari situ anak saya (Iin) mulai stres pertama kali,” kata Jaelani di Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016.
Semenjak saat itu, lanjut Jaelani, setiap malam Iin selalu
menyanyi-nyanyi. Lantaran tidak tega, keluarga akhirnya membawanya ke
daerah Jawa untuk berobat. “Saya obatin lah Iin ke Jawa, karena saya tidak mampu ya,” kata Jaelani.
Setelah sembuh, Iin pun kembali menjalani kehidupannya dengan menikah
bersama laki-laki pilihannya. Namun, pernikahan itu hanya bertahan satu
bulan dan keduanya bercerai.
“Nah dari itu, si Iin ini malah ketemu lagi sama Denny dan mereka
melakukan hubungan lagi kemudian menikah setelah diketahui Iin
mengandung sudah lima bulan,” ujarnya.
Namun, dalam hubungan keduanya itu, Jaelani mengaku bukan kebahagiaan
yang diterima. Justru, Iin lebih merasakan tekanan berumah tangga
dengan Denny.
“Denny itu banyak mengekang Iin. Main ke rumah kami saja tidak boleh. Kami kalau mau nemuin Iin juga di saat suaminya tidak ada,” kata Jaelani.
Dari peristiwa itu, Jaelani dan ibu kandung Iin, Komala yakin bahwa
Mutmainah kembali mengalami depresi. Sampai akhirnya Iin tega membunuh
bayinya pun, keluarga yakin Iin sudah dalam keadaan depresi berat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Iin tanpa sebab memotong-motong
beberapa anggota tubuh bayinya, Arjuna (1 tahun) di rumah kontrakannya
di Jalan Jaya 24, RT 004 RW 10, Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Kejadian itu berlangsung Minggu malam, 2 Oktober 2016 sekitar pukul
20.15 WIB. (ase/viva)
Spesial Untuk Mu :  Alat Kekuasaan Tak Netral, Ancaman Chaos Pilpres 2024 di Depan Mata

Komentar