Khatib Jumat (Net) |
mengatakan rencana program sertifikasi khatib Jumat oleh pemerintah jika
bersifat wajib akan sulit dilaksanakan dan dikhawatirkan terkesan ada
intervensi atau pembatasan oleh pemerintah.
kontraproduktif bagi banyak pihak,” kata Zainut di Jakarta, Senin
(6/02/2017).
untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kompetensi dai baik dari
aspek materi maupun motodologi.
seiring terjadinya perkembangan teknologi dan informasi. Jadi keharusan
untuk meningkatkan kemampuan dai mutlak diperlukan agar benar-benar
dapat menyampaikan pesan-pesan agama secara baik dan paham kondisi
faktual serta kebutuhan masyarakat sesuai zaman,” kata dia.
fasilitator sehingga akan mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut
bertanggungjawab dalam menyiapkan kader-kader dakwah yang mumpuni baik
dari aspek materi maupun metodologi.
program tersebut bersifat voluntary (sukarela) bukan mandatory
(keharusan atau kewajiban),” katanya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Net) |
melakukan sertifikasi khatib atau penceramah salat Jumat karena masjid
di Indonesia dibangun oleh masyarakat, bukan oleh pemerintah.
di Indonesia itu dakwah komunitas sehingga tidak mudah untuk mengatur
itu,” kata Wapres JK di Jakarta, seperti dikutip dari Antaranews, Juma’t (3/2/2107)
sertifikasi khatib atau penceramah salat Jumat merupakan aspirasi dari
masyarakat.
wewenang standarisasi khatib kepada para ulama yang ada di organisasi
kemasyarakatan Islam.
menetapkan sertifikasi khatib. Untuk aspirasi permintaan sertifikasi
juga merupakan arus besar dari kalangan masyarakat yang diwakili ormas
Islam.
khutbah yang justru memicu perpecahan umat Islam karena isi ceramah yang
kontradiktif dengan nilai ke-Islaman itu sendiri.
dunia ini hanya tiga negara yang masjidnya dibangun oleh masyarakat
yaitu Indonesia, India dan Pakistan.
satu juta dengan jumlah mubalig seperti khatib termasuk imam sekitar
lima juta orang.
Source, antaranews