Nah! Serbuan Pabrik Taiwan Menuju Indonesia

Berita138 Dilihat

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
*BUTUH KESIAPAN TENAGA KERJA
taiwanes
Menteri Pendidikan Taiwan, Dr Pan Wen-Cung kepada para wartawan.

TAEPEI, SriwijayaAktuaal.com  – Indonesia menjadi salah satu negara yang
menjadi target relokasi industri Republik Cina atau Taiwan dan kemudian 
diikuti peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakatnya, agar siap
menerima gelombang investasi para pemodal dari negara tersebut. Melalui
kebijakan ‘The New Southbond Policy’, pabrik-pabrik milik pengusaha
Taiwan akan dipindahkan ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Menteri Pendidikan Taiwan, Dr Pan Wen-Cung kepada para wartawan dari
Indonesia, Vietnam, Malaysia dan Thailand mengungkapkan, untuk
menyiapkan SDM tersebut,  pihak kementerian di tahun 2018 menganggarkan
dana 1 miliar dolar Taiwan (NTD) atau Rp 450 miliar rupiah. “Dana
tersebut diantaranya  untuk pemberian beasiswa kepada pelajar dan
mahasiswa yang berasal dari negara yang menjadi target investasi,” ujar
Dr Pan, Sabtu (30/9/2017).
Diharapkan setelah menempuh pendidikan, mereka bisa menjadi tenaga
kerja atau pun ahli  unggul dan mampu memenuhi standar kerja
perusahaan-perusahaan Taiwan di negara asal siswa dan mahasiswa.
 Selain itu, hasil pendidikan yang diperoleh mereka, bisa ditularkan kepada para pekerja lainya.
“Para pengusaha Taiwan tidak mungkin memboyong  warga Taiwan untuk
mengisi lowongan itu, selain standar upahnya tinggi juga jumlahnya
sangati  terbatas,”ujarnya.
Selain itu, kata Dr Pan Wen-Chung, pemerintah juga terus berusaha
mengajak para imigran generasi kedua untuk memperhatikan tempat  asal
ibu atau bapaknya. Mereka diajari Bahasa Indonesia, dengan harapan
mereka bisa kembali ke negara asal ibunya untuk bekerja di perusahaan
Taiwan.
Migrasi pabrik terpaksa dilakukan karena kian melambungnya harga
tanah di Cina daratan dan upah buruh yang kian tinggi. Mereka kemudian
melirik kawasan Asia Tenggara sebagai tempat baru bagi pengembangan
industrinya. Selain harga tanah lebih murah, upah buruh pun tidak
setinggi di Cina daratan (Republik Rakyat Cina/RRC).

Dari informasi yang diperoleh KR, saat ini terdapat sekitar 50 ribu
pabrik milik orang Taiwan. Dari jumlah itu, 10.000 diantaranya akan
segera dipindahkan ke daerah selatan Taiwan.
Namun demikian, untuk rencana tersebut dibutuhkan kesiapan sumber
daya manusia (SDM) di tempat investasi yang dibangun, yakni SDM yang
terampil, sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan. Untuk mendapatkan
kualifikasi yang dibutuhkan, tidak mudah. Tidak hanya butuh proses
pembelajaran, juga pelatihan.
Dr Pan mengemukakan, kebijakan terbaru saat ini, beasiswa hanya
kepada warga asing keturunan Cina, tetapi saat ini membuka kesempatan
yang bukan keturunan Cina. Dengan demikian, mereka juga memiliki
kesempatan untuk mendapatkan beasiswa.
Selain itu, Taiwan akan meluncurkan Elite Study di Taiwan Project
(ESIT) dimana dosen dan pejabat tingkat tinggi di negara-negara target
dipilih untuk terlibat dalam studi lanjutan di Taiwan. (Jon/KRj)