Berita  

Oknum Perwira Polri ini Berani Hina TNI: “Aktivitas TNI di Perbatasan Hanya Makan dan Tidur”, Nah ini Konsekuensinya…

RIAU, SriwijayaAktual.com Kabid Humas Polda Kepri Kombes Erlangga
menyatakan, Propam tetap memeriksa Kompol Abdul Mubin Siagian, meskipun
yang bersangkutan telah meminta maaf atas komentarnya yang dihujat netizen lantaran dinilai menghina TNI.
Pada Rabu (11/10/2017) pagi, komentar Mubin atas sebuah beritaonline menjadi viral dan dihujat oleh warganet lantaran dianggap menghina TNI.
Mubin menyebut, aktivitas TNI di perbatasan hanya makan dan tidur.
Erlangga mengatakan, begitu menjadi viral, Kapolda Kepri Irjen Sam
Budigusdian langsung merespons dan menindaklanjuti komentar yang kurang
baik dan kurang tepat tersebut.
Menurut Erlangga, berita yang dikomentari Mubin itu adalah pemberitaan mengenai amunisi tajam Brimob.
“Tadi pagi kejadian kami langsung ambil tindakan, memeriksa yang
bersangkutan. Dan memang benar adanya yang bersangkutan melakukan itu,”
kata Erlangga kepada Kompas.com, Rabu petang.
Pada Rabu siang tadi, Polda Kepri menggelar konferensi pers yang
dipimpin oleh Wakapolda untuk mengklarifikasi masalah tersebut. Hadir
pula dalam konferensi pers diantaranya Kapenrem, Dandenpom Batam, serta
Kabid Propam.
“Wakapolda memimpin, untuk menyampaikan permintaan maaf atas perilaku
anggota kami Kompol Mubin atas komentar itu, komentar yang kurang baik
kepada institusi TNI dan jajaran,” ucap Erlangga.
Mubin pun, lanjut Erlangga, sudah mengaku khilaf dan menyesal dengan
tindakan yang diperbuatnya. Mubin, kata Erlangga, juga menyampaikan
permohonan maaf.
Meski begitu, Erlangga menegaskan terhadap Mubin tetap dilakukan
pemeriksaan secara internal. Pemeriksaan dilakukan atas laporan
pelanggaran kode etik profesi.
“Kan melalui pemeriksaan dulu, selesai itu, disidang, dan diputuskan
sanksi kode etiknya. seperti proses disiplin pidana itu kan diperiksa
dulu, disidang, dan diputuskan,” lanjut Erlangga.
Dia menambahkan, Mubin mulai diperiksa oleh Propam sejak hari ini.
Namun, dia belum bisa memastikan kapan pemeriksaan akan selesai, sebab
ada beberapa saksi juga yang diperiksa.
Sementara itu, mengenai komentar yang menghina prajurit TNI tersebut, Erlangga mengatakan langsung dihapus.
“Dalam akunnya sendiri juga sudah dihapus. Katanya sudah tidak bisa dibuka lagi,” ucap dia.
Berita Terkait: – Mengerikan!, Kapuspen TNI: Amunisi Peluru Yang Diimpor Brimob ‘Mematikan bahkan Menghancurkan’ Kami Saja tak Punya
– Pengakuan Menakjubkan! Jenderal Veteran USA; “Pasukan Khusus TNI Lebih Baik dari USA”
Sebanyak 5.932 amunisi dan jenis senjata lain yang dibeli Polri dari luar negeri, ternyata memiliki kecanggihan yang luar biasa. Ribuan amunisi dan senjata tersebut kini disimpan di gudang milik TNI.
Spesial Untuk Mu :  150 Skripsi Hukum Ekonomi Islam Mualamah Lengkap & Terbaik
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Wuryanto
mengatakan, amunisi tajam yang dibeli Polri mempunyai radius mematikan 9
meter dan jarak capai 400 meter.
Amunisi tersebut juga memiliki keistimewaan lain. Menurut Wuryanto, saat ditembakkan, amunisi tersebut akan dua kali meledak.
Ledakan kedua akan melontarkan pecahan tubuh granat berupa logam kecil yang melukai dan mematikan sasaran tembak.
Selain itu, jenis granat yang dibeli Polri juga bisa meledak sendiri tanpa benturan setelah 14-19 detik lepas dari laras.
“Ini luar biasa. TNI tidak punya senjata dengan kemampuan jenis itu,”
ujar Wuryanto dalam jumpa pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat,
Selasa (10/10/2017).
Wuryanto mengatakan, pada Senin malam, ribuan amunisi sudah dipindahkan ke gudang Mabes TNI.
Sesuai katalog yang menyertai, ada sejumlah 5.932 amunisi dalam 71 koli disertai dengan katalog. 
Wuryanto mengatakan, TNI hanya menegakan aturan yang berlaku.
Mengenai penyimpanan oleh TNI, menurut Wuryanto, TNI hanya
mengantisipasi potensi ancaman keamanan.
“Amunisi seperti ini ditujukan untuk menghancurkan perkubuan. TNI
bertanggung jawab selama penyimpinan. Pasti aman, karena kami punya
standar keamanan,” Tandasnya Wuryanto. [TbnM]
Artikel ini sudah tayang di kompas.com berjudul: Polda Kepri: Perwira Penghina TNI Tetap Diperiksa Propam

Spesial Untuk Mu :  Presiden RI Joko Widodo Terima Pengurus ICMI di Istana Negara