oOH TIDAK !!!…Petani Tanah Air Indonesia Kami Masih ‘Nelangsa’

Berita48 Dilihat
Salah satu adegan teater ‘Nelangsa’ dari mahasiswa Fakultas Pertanian UGM. (Foto : Devid Permana)
SLEMAN-DIY-YOGYAKARTA, SriwijayaAktual.com – Perihnya kehidupan para petani tanah air,
digambarkan para mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) UGM melalui
sebuah pertunjukan teater yang dihelat di Pusat Kebudayaan Koesnadi
Hardjasoemantri (PKKH) UGM, Sabtu (10/09/2016) malam, dengan mengangkat judul
‘Nelangsa’
, teater ini mengkritik kebijakan pemerintah di bidang
pertanian yang belum berpihak kepada para petani. Padahal sektor
pertanian merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki Indonesia.
Teater yang dimainkan 11 mahasiswa Faperta UGM ini menceritakan
kehidupan para petani di desa yang harus berhadapan dengan tengkulak.
Para petani terpaksa bergantung pada tengkulak karena tidak punya
keahlian untuk memasarkan hasil panen, termasuk penentuan harga jual
gabah. Kondisi ini tak kunjung direspon oleh pemerintah, dan jutru
terkesan dibiarkan.
“Teater ini diharapkan meningkatkan kesadaran mahasiswa pertanian
dalam menghadapi isu-isu pertanian,” terang Pimpinan Produksi Ridho
Gunawa, seperti dilansir  KRjogja.com disela acara.
Cerita ini sengaja dibuat menggantung, agar mennjadi renungan bagi
para akademisi serta pemangku kepentingan. Namun diakhir acara pihak
panitia menghadirkan Budayawan Emha Ainun Najib ‘Cak Nun’ bersama Kíai
Kanjeng untuk memberi pandangan terkait nasib para petani Indonesia yang
kehidupannya masih jauh dari sejahtera. “Tandasnya Ridho.
Sementara itu, Ketua Panitia Fahreza Deliar mengatakan, teater ‘Nelangsa’ ini
merupakan bagian dari acara Panggung Rakyat Pertanian (PRPN) 2016.
Selain untuk memeriahkan Lustrum XIV Faperta UGM juga untuk memperingati
Hari Tani yang jatuh 24 September. Sebelumnya diisi penampilan band
yang telah lolos seleksi serta Orpington Ethnic Project.
“Tujuan PRPN ini untuk membangun jiwa mahasiswa yang peka terhadap
permasalah pertanian Indoensia, sekaligus memberi hiburan bermanfaat
bagi mahasiswa UGM dan masyarakat umum,” katanya.
Selain itu, Wakil Dekan Faperta UGM Dr Rudi Heri Murti mengapresiasi
diselenggarakannya kegiatan ini. Menurutnya, PRPN ini menunjukkan sikap
peduli para mahasiswa Faperta UGM terhadap keresahan yang sedang
dihadapi para petani di Indonesia. Diharapkan muncul kecintaan dari para
mahasiswa untuk membangun sektor pertanian melalui berbagai inovasi
teknologi. (*).
Spesial Untuk Mu :  Mencekam! Hujan Badai Melanda di Bogor Terekam Kamera, Pohon Tumbang hingga Warung Makan Berantakan

Komentar