Berita  

oOH…Ternyata Waktu Bayi & Masa Kecilnya, si Duta Vokalis Sheila On 7 Lahir di Amerika Serikat & Pernah Diasuh Profesor Amerika Ini

duta sheila 0n7
Prof Wayne Wanta saat memberikan materi kuliah umum di Fisipol UGM. (Ilham Dary Athala)

DIY-YOGYAKARTA, SriwijayaAktual.com – Lahir di Kentucky, Amerika Serikat, membuat Akhdiyat Duta Modjo, vokalis Shiela On 7
mengalami masa kecil yang unik. Konon, Dr Hakam S Modjo, ayah Duta,
pernah tinggal satu atap dengan Prof Wayne Wanta ketika sama-sama
berkuliah di University of Kentucky, Texas.
 

“Hold him in my arm as a baby. You don’t always share the same house with a father of a rockstar, do you? (Dulu
Duta biasa saya gendong. Kapan lagi serumah sama ayah seorang
Rockstar?),” kenang Wayne dalam Bahasa Inggris, ketika ditemui wartawan  dalam seminar jurnalistik di Fisipol UGM, Jum’at
(10/0/2017) sore, dikutip KRjogja.
Sebagai orang yang tinggal satu rumah dengan orangtua Duta, Prof
Wayne mau tidak mau berinteraksi dengan Duta kecil. Selain menggendong
ia juga mengajak Duta untuk bermain.
Selepas Hakam menyelesaikan studi masternya di luar negeri, Wayne
sebenarnya tak begitu sering berhubungan dengan Hakam. Terlebih lagi,
bidang mereka berdua berbeda. Hakam berkarir dosen penyakit tanaman,
sedangkan dirinya sibuk di bidang jurnalistik dan branding politik.
Barulah beberapa tahun selepas Hakam dipanggil Yang Maha Kuasa,
seorang kolega dari Kentucky mengiriminya video Youtube. Ketenaran
Shiela on 7 memang sempat membuat heboh sebagian warga Kentucky. Mereka
merasa bangga ada putra kelahirannya menjadi rockstar di Indonesia.
“Kolega mengirimi saya video Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki.
Sedikit terkejut. Padahal ayahnya tak banyak bernyanyi waktu itu,”
ungkap Wayne yang setelah mengetahui hal itu langsung menghubungi Duta
lewat Sambungan Langsung Internasional.
Ditanya tentang apakah dirinya akan bersua dengan Duta di Yogya,
Wayne tak berani memastikan. Ia menyatakan sudah menghubungi Duta lewat
Whatsapp. “Tapi namanya rockstar kan sibuk. Saya juga takkan lama di
Indonesia, harus pulang mengajar,” pungkasnya. (*)