Operasi Militer di Timor Timur. ©2018 Merdeka.com |
Brigjen Dading Kalbuadi, komandan operasi pemulihan keamanan Timor
Timur.
Timor-Leste Independente atau Fretilin. Kelompok bersenjata yang terus
melakukan perlawanan pada tentara Indonesia di Timor Timur.
lokal semasa Timor Timur dijajah Portugis. Ada juga gerilyawan lokal
yang bergabung. Mereka sangat menguasai medan dan mempunyai kemampuan
menembak yang baik. Taktik hit and run serta perang gerilya yang
diterapkan Fretilin benar-benar membuat TNI kerepotan.
ditangkap. Kolonel Dading Kalbuadi menjawab perintah itu dengan
membentuk pasukan air mobile atau mobile udara pertama di tubuh TNI.
Demikian dikisahkan dalam buku biografi Jenderal M Jusuf Panglima Para
Prajurit yang ditulis Atmadji Sumarkidjo dan diterbitkan Hasta Pustaka
tahun 2006.
pasukan elite dari Kopassus, Marinir dan Kopasgat. Mereka dilatih khusus
di pusat pendidikan Kopassus di Batujajar, Bandung. Konsep mobile udara
ini sendiri dikembangkan tentara AS semasa perang Vietnam.
milik TNI AU. Setiap ada info, pasukan akan diterbangkan helikopter ke
lokasi terdekat. Mereka akan turun menggunakan tali atau melompat dengan
gesit dari helikopter untuk kemudian mengejar Lobato.
Laklobar dan Soibada. Pergerakan mereka terbukti efektif menekan lawan.
Suara helikopter yang menderu-deru di perbukitan juga menjadi pukulan
psikologis bagi pasukan pengawal Lobato.
Subianto yang bertugas menjepit pasukan Lobato. Tak cuma beranggotakan
personel Kopassus, sejumlah partisan lokal juga bergabung dengan tim
Prabowo. Mereka dikenal sebagai pencari jejak yang tangguh di medan
tempur.
Yosfiah. Anggotanya semua putera asli Timor Timur yang masih muda dan
memiliki semangat tempur tinggi. Mereka memburu Lobato di sekitar
wilayah Maubisse Kecil.
Yusuf Yosfiah anggota partisannya ada yang melihat pergerakan sejumlah
besar pasukan Fretilin ke arah selatan. Diduga kuat Lobato ada di
tengah-tengah mereka.
Sahala Radjagukguk yang langsung memerintahkan pengepungan diperketat.
Baku tembak sengit segera terjadi. Sejumlah pengawal Lobato tewas dalam
penyergapan ini, namun sang presiden Fretilin menolak menyerah.
nahas, mereka dihadang oleh Pasukan Yonif 744 tanggal 31 Desember 1978.
Pertempuran jarak dekat terjadi. Lobato tewas ditembak oleh Sersan Satu
Jacobus Maradebo, seorang prajurit asli Timor Timur. Peluru itu tepat
bersarang di dada Lobato. Ada juga yang mengatakan Lobato tertembak di
perut.
memberikan laporan pada Panglima ABRI Jenderal M Jusuf yang langsung
meneruskannya pada Presiden Soeharto.
Lobato. Dia juga terbang ke lokasi pasukan Nanggala dan 744 berada.
Secara khusus Jenderal Jusuf memberikan ucapan selamat pada Sertu
Jacobus Maradebo atas prestasinya.
personel yang terlibat dalam misi itu mendapat kenaikan pangkat luar
biasa.
pahlawan nasional. Namanya diabadikan sebagai nama lapangan terbang
internasional di Kota Dili. Patungnya menenteng senjata dan mengibarkan
bendera Timor Leste berdiri gagah di ibu kota negara tersebut.
Pahlawan Kalibata Jakarta di deretan Pahlawan Tak Dikenal. Tak ada
kepastian soal itu. [ian/merdeka]
Baca Juga ini: Luhut Binsar Pandjaitan Intelijen Partikelirnya Jokowi???