Denbravo-90 (Dok/Ils) |
– Tentara Nasional Indonesia (TNI) cukup
disegani di dunia. TNI dinilai memiliki satuan-satuan terbaik untuk menghadapi
ancaman teror, termasuk terorisme.
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto
mengatakan, pemberantasan terorisme merupakan salah satu tugas pokok TNI,
karena terorisme bisa mengancam kedaulatan negara.
“Hal itu juga sudah diatur UU TNI Pasal 7 (2) tentang tugas pokok TNI yang
salah satunya mengatasi aksi terorisme,” katanya dilansir Okezone, Senin
(5/6/2017).
Dalam institusi TNI, kata dia, setiap angkatan memiliki satuan khusus
antiteror. Misalnya Angkatan Darat (AD) ada Satuan Penanggulangan Teror
(Satgultor-81), Angkatan Udara ada Detasemen Bravo (Denbravo) 90, dan di
Angkatan Laut da Detasemen Jala Mangkara Denjaka. “Kalau di darat ada
Gultor, di laut ada Denjaka,” singkatanya
Tiga satuan khusus TNI itu memang memiliki kemampuan mumpuni dalam menangani
aksi teror yang sudah diakui dunia. Berikut profil tiga pasukan khusus tersebut
yang dirangkum Okezone dari berbagai sumber:
-Denjaka
Datasemen Jala Mangkara (Denjaka) adalah datasemen khusus TNI Angkatan Laut
(AL) yang personelnya gabungan dari pasukan elit terbaik Komando Pasukan Katak
(Kopaska) dan Intai Amfibi Korps Marinir. Denjaka dipercaya sebagai salah satu
pasukan elit terkuat di dunia. Kemampuan seorang personel Denjaka setara dengan
100 lebih TNI biasa.
Seleksi untuk jadi prajurit Denjaka sangat ketat, selain harus punya fisik dan
mental yang kuat, juga wajib ber-IQ tinggi. Pendidikannya pun sangat keras,
seperti dilempar ke laut dalam keadaan tangan dan kaki terikat, harus bertahan
sendiri di hutan berhari-hari dengan tanpa bekal, bahkan terjun dari ketinggian
yang sulit dideteksi musuh.
Mereka bisa diterjunkan di mana saja dalam kondisi apapun dan memiliki
kemampuan operasi intelijen. Tugas pokok Denjaka adalah menangani sabotase,
teror dan juga klandestin, sebuah operasi intelijen rahasia. Walau fokus
utamanya menangani teror aspek laut, Denjaka juga lihai beroperasi di udara dan
juga daratan. Prajurit Denjaka juga sering diminta mengamankan presiden.
-Satgultor-81
Satuan penanggulangan teror (Satgultor) dihuni prajurit-prajurit TNI Angkatan
Darat (AD) terbaik dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Jumlahnya tak
dipublikasi, tapi diyakini mereka adalah pasukan silumannya Kopassus yang
pergerakannya sangat mematikan dan punya kemampuan intelijen tinggi. Seleksinya
sangat ketat, syarat IQ harus di atas rata-rata 110.
Mereka ditempa sangat keras sehingga memiliki kemampuan tinggi, mulai dari
tembak jitu, terjun bebas, menjinak bahan peledak. Satgultor ahli dalam
bertempur dalam kota, tapi juga bisa menyerang di bawah air, udara dan darat.
-Denbravo-90
Denbravo 90 merupakan satuan pelaksanaan operasi khusus milik TNI Angkatan
Udara (AU) yang personelnya terdiri dari prajurit-prajurit terbaik dari Komando
Pasukan Khas (Kopaskhas).
Untuk menjadi prajurit Denbravo harus melewati pendidikan yang super keras.
Seleksinya juga wajib ber IQ tinggi, di samping memiliki fisik dan mental kuat.
Seperti halnya Denjaka dan Satgultor, latihan Denbravo juga menggunakan peluru
tajam.
Pasukan Denbravo bisa menguasai tiga matra yakni udara, darat, hingga laut.
Denbravo Paskhas bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista
atau instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak
udara serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI. (***)