Pemerintah Indonesia Optimistis Nilai Ekspor Nonmigas ke Nigeria Naik 10 persen

Berita38 Dilihat
Ilustrasi

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Pemerintah Indonesia  optimistis bahwa nilai ekspor untuk
produk nonmigas ke Nigeria akan mengalami kenaikan sebesar lima hingga
10 persen pada 2017, kata Duta Besar RI untuk Nigeria Harry Purwanto.
“KBRI Abuja optimistis ada kenaikan ekspor non-migas Indonesia ke
Nigeria sebesar lima sampai 10 persen pada 2017,” ujar Dubes Harry
Purwanto, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari KBRI Abuja yang
diterima di Jakarta, Rabu (29/3/2017). 
Pernyataan tersebut disampaikan Dubes RI dalam temu bisnis dengan
para pengusaha Nigeria dari Plateau Chamber of Commerce, Industry,
Mining, and Agriculture (PLACCIMA) di Jos, ibu kota negara bagian
Plateau, Nigeria. 
Untuk merealisasikan target kenaikan ekspor non-migas itu, Dubes
Purwanto mengundang anggota PLACCIMA mengikuti Trade Expo Indonesia
(TEI) 2017 di Jakarta pada 11-15 Oktober 2017.
Menurut dia, untuk negara bagian Plateu telah terhimpun sekitar
20 pengusaha yang menyatakan akan mengikuti TEI tahun ini. Sementara
sisanya meminta informasi lanjutan tentang TEI, yang akan difasilitasi
baik oleh KBRI Abuja maupun Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).
Dia menyebutkan bahwa tahun lalu sekitar 500 pengusaha dari 11
negara Afrika Barat mengikuti TEI dengan nilai komitmen investasi dan
perdagangan sebesar 129 juta dolar AS.
Beberapa produk ekspor non-migas dari Indonesia yang diunggulkan
oleh pebisnis Nigeria termasuk produk makanan-minuman, alat kesehatan,
dan farmasi.”Ujarnya, dikutip antaranews
Ekspor produk-produk tersebut berkontribusi besar terhadap
perdagangan Indonesia-Nigeria pada 2016 yang bernilai sekitar 1,6 miliar
dolar AS, dengan nilai ekspor non-migas Indonesia berkontribusi sekitar
310 juta dolar AS. 
Presiden PLACCIMA, Elder Bulus Dareng, dalam temu bisnis itu
menyatakan Nigeria perlu belajar dari Indonesia untuk menciptakan nilai
tambah produk. 
 
Acara temu bisnis itu diselenggarakan atas kerja sama antara KBRI
Abuja dan PLACCIMA, yang merupakan bagian dari program diplomasi
ekonomi KBRI Abuja untuk memperluas akses pasar di Afrika Barat. (*)

Komentar