Ilustrasi |
senilai US$ 600 juta atau setara Rp8 triliun untuk meningkatkan sistem
irigasi Indonesia guna memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi
kemiskinan di daerah perdesaan.
meningkatkan penyampaian air ke lahan pertanian mereka,” kata Spesialis
Sumber Daya Air ADB Eric Quincieu dalam pernyataan yang diterima di
Jakarta, Jumat (19/05/2017), sebagaimana dilansir Antaranews.
Program Pembangunan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif Terpadu yang
siap membiayai program peningkatan irigasi di 74 kabupaten di seluruh
Indonesia.
pencaharian masyarakat perdesaan, sekaligus membantu Indonesia
mewujudkan pertanian berbasis irigasi yang berkelanjutan dan lebih
produktif,” tambah Quincieu.
Indonesia masih mengalami kenaikan impor pangan, harga pangan domestik
yang tinggi, dan kekurangan pangan secara sporadis.
bertanggungjawab terhadap infrastruktur irigasi, pada 2014,
memperkirakan hanya 55 persen sistem irigasi di Indonesia yang berfungsi
dengan kapasitas penuh.
intensitas tanam. Hambatan ketersediaan air untuk pertanian irigasi ini
telah terjadi di banyak daerah.
sistem irigasi di kabupaten yang menjadi target program, dan memperkuat
pengelolaan irigasi.
meningkatkan pengelolaan aset, penganggaran, dan perencanaan
infrastruktur irigasi.
langkah-langkah pemulihan dampak iklim guna meningkatkan pemberian
layanan irigasi, termasuk layanan pengelolaan air.
International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui
Kementerian Pertanian untuk meningkatkan penyampaian layanan pertanian
serta memaksimalkan manfaat dari perbaikan irigasi.
pembangunan telah mencapai US$ 31,7 miliar, termasuk US$ 14 miliar dalam
bentuk pembiayaan bersama. (*)