Sriwijaya Aktual – Sebuah studi terbaru dari University of Toronto, Scarborough, menunjukkan bahwa pencarian kehidupan pada planet-planet di luar sistem tata surya kita mungkin lebih sulit daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penelitian yang ditulis oleh tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Asisten Profesor UTSC, Hanno Rein, dari Departemen Fisika dan Ilmu Lingkungan, menemukan fakta bahwa metode yang digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan di planet-planet tersebut, yang dikenal sebagai exoplanets, dapat saja menghasilkan hasil positif yang palsu.
Kehadiran beberapa bahan kimia seperti metana dan oksigen di atmosfer sebuah planet eksosolar dianggap sebagai contoh Biosignature atau bukti adanya kehidupan masa lalu atau sekarang. Tim Rein menemukan fakta bahwa planet dengan kondisi mustahil adanya tanda-tanda kehidupan dengan bulan-bulan yang sama dapat meniru hasil yang identik seperti planet dengan Biosignature.
“Anda tidak akan bisa membedakan antara mereka, karena mereka begitu jauh. Anda akan melihat keduanya dalam satu spektrum,” kata Rein.
“Resolusi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dengan benar Biosignature asli dari yang palsu tidak mungkin untuk didapatkan, bahkan dengan teleskop yang tersedia sekarang maupun di masa mendatang,” lanjut Rein.
“Perlu sebuah teleskop besar, sesuatu yang sebesar seratus meter dalam ukuran dan itu harus dibangun di ruang angkasa,” katanya. “Teleskop ini belum ada dan tidak ada rencana untuk membangunnya dalam waktu dekat.”
Metode yang dipergunakan saat ini memang dapat memperkirakan ukuran dan suhu eksoplanet untuk menentukan apakah air dalam bentuk cair dapat eksis di permukaan planet. Hal ini diyakini menjadi salah satu kriteria utama untuk sebuah planet untuk sebuah kondisi yang tepat bagi adanya kehidupan.
“Banyak peneliti menggunakan pemodelan untuk membayangkan suasana planet, tetapi mereka masih tidak mampu melakukan pengamatan secara konklusif,” kata Rein. “Kita tidak bisa mendapatkan ide dari apa sebenarnya atmosfer mereka sebenarnya terbuat.”
Saat ini sekitar 1.774 eksoplanet telah dikonfirmasi keberadaannya, tapi mungkin ada lebih dari 100 miliar planet di Galaksi Bima Sakti saja, belum di galaksi-galaksi lainnya. Meskipun sulit, Rein optimis pencarian kehidupan di planet di luar tata surya kita sendiri mungkin saja bisa jika dilakukan dengan cara yang benar.
“Kita harus memastikan bahwa kita melihat obyek-obyek yang tepat,” katanya dan menambahkan, “Meskipun begitu, pencarian kehidupan di dalam sistem tata surya kita sendiri harus tetap menjadi prioritas.”
Rein menunjuk pada penemuan baru-baru ini adanya lautan di Enceladus, salah satu bulan Saturnus, sebagai contoh utama.
“Adapun tentang eksoplanet, kita ingin memperluas pencarian dan mempelajari planet-planet di sekitar bintang yang lebih dingin dan redup daripada Matahari kita sendiri. Salah satu contohnya adalah planet Kepler-186f, yang mengorbit sebuah bintang kerdil,” kata Rein.
“Ada banyak alasan untuk bersikap optimis bahwa kita akan menemukan petunjuk adanya kehidupan di luar Bumi dalam beberapa dekade mendatang. Mungkin saja tidak pada planet-planet mirip Bumi yang mengorbit di sekitar bintang seperti Matahari,” pungkasnya. (sciencedaily/tvsx)