![]() |
(Ilustrasi) |
JOMBANG-JATIM, SriwijayaAktual.com – Pendataan ulama pesantren oleh polisi
di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) membuat para kiyai di Kota Santri
Jombang resah. Dalam situasi seperti sekaranatg para kiai khawatir
pendataan tersebut akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) membuat para kiyai di Kota Santri
Jombang resah. Dalam situasi seperti sekaranatg para kiai khawatir
pendataan tersebut akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Kekhawatiran para kiyai pesantren atas
pendataan yang dilakukan polisi sebagaimana diungkapkan KH Mohamad Irfan
Yusuf, salah satu pengasuh pondok pesantren di Dusun Tebu Ireng
Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
pendataan yang dilakukan polisi sebagaimana diungkapkan KH Mohamad Irfan
Yusuf, salah satu pengasuh pondok pesantren di Dusun Tebu Ireng
Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Gus Irfan panggilan akrab Kiai Mohamad Irfan Yusuf mengaku bingung dan bertanya-tanya kenapa polisi mendata para kiai.
Menurut dia, yang dilakukan polisi ini
mirip dengan situasi seperti pada zaman PKI puluhan tahun silam. Cara
polisi meminta data menurutnya juga tidak etis.
mirip dengan situasi seperti pada zaman PKI puluhan tahun silam. Cara
polisi meminta data menurutnya juga tidak etis.
Saat itu, kata dia, polisi tiba-tiba
datang ke pesantren dan meninggalkan blangko atau angket agar diisi oleh
kiai tanpa memberikan penjelasan maksud dan tujuannya.
datang ke pesantren dan meninggalkan blangko atau angket agar diisi oleh
kiai tanpa memberikan penjelasan maksud dan tujuannya.
Dalam situasi seperti sekarang cara polisi meminta data seperti ini tentu saja membuat para kiai resah dan bertanya-tanya.
Baca Juga Ini; – “Almunas Sumsel”: Awas PKI Mengancam NKRI, Ganyang PKI, Save Ulama, NKRI Harga Mati, Sumsel Zero Konflik
– Ini … BIN Keluarkan Pernyataan Klarifikasi Soal Penyadapan SBY-Ma’ruf Amin
Sebelumnya Kapolres Jombang AKBP Agung
Marliyanto meminta maaf kepada para kiai dan ulama atas kesalahpahaman
mengenai pendataan terhadap para ulama di wilayah Kabupaten Jombang.
Menurut Kapolres yang terjadi sebenarnya
hanyalah pendataan terhadap potensi wilayah yang ada di masyarakat bukan
khusus terhadap para kiai.
hanyalah pendataan terhadap potensi wilayah yang ada di masyarakat bukan
khusus terhadap para kiai.
“Bisa data potensi bencana, harga-harga
kebutuhan pokok, nama-nama tokoh masyarakat dan masih banyak lagi,” kata
Kapolres, Jumat (3/2/2017). (ak/red)
kebutuhan pokok, nama-nama tokoh masyarakat dan masih banyak lagi,” kata
Kapolres, Jumat (3/2/2017). (ak/red)
Sumber, Sindonews
Komentar