menegaskan perekonomian Papua tidak akan mandeg meskipun tanpa
keberadaan PT Freeport.
Artinya tanpa Freeport, ekonomi Papua tidak akan kiamat,” kata Hendrawan
dalam rilis yang diterima, Selasa (11/4/2017), seperti yang dilansir antaranews.
keberadaan PT FI, ada beberapa indikator yang bisa dilihat, antara lain
jumlah tenaga kerja asli Papua yang dipekerjakan di PT Freeport
Indonesia.
cukup kuat terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, yang akan
berakhir pada tahun 2021.
diperpanjang, dan tidak segera diambil alih Pemerintah, itu masalahnya
akan muncul. Dari hasil pertemuan ini, bisa dilihat pemerintah punya
posisi kuat untuk melakukan bargaining dengan manajemen Freeport,” papar
Hendrawan.
menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Papua berada di atas rata-rata
nasional.
ekstraktif atau mengandalkan hasil pertambangan, sehingga sangat
dipengaruhi oleh harga komoditas dunia.
pertanian, maka produktivitas sektor pertanian tersebut juga harus
ditingkatkan dengan penggunaan metode sarana produksi yang lebih baik.
Panjaitan berharap divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia bisa
selesai sebelum kontrak mereka berakhir pada 2021.
di Jakarta, Kamis (6/4), menyebut perusahaan tambang asal Amerika
Serikat itu telah setuju untuk melakukan divestasi saham hingga 51
persen.
Ignatius Jonan menegaskan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tidak
ada yang sementara, namun yang ada izin ekspor sementara yang diberikan
kepada PT Freeport Indonesia saat ini.
enam bulan kita akan review,” kata Jonan usai menghadap Presiden Joko
Widodo di Istana kepresidenan Jakarta, Kamis (6/4).
perubahan dari kontrak karya ke IUPK, namun setelah berunding selama
tiga bulan akhirnya perusahaan pertambangan dari Amerika Serikat itu
menerimanya. (Dhuha/rima)