Berita  

Pertamina Bingung Ikuti Aturan Pemerintah soal Premium, Nah! kok Begitu?

pemberitahuan tentang bahan bakar minyak bbm jenis premium yang telah habis 663 382
Ilustrasi BBM Premium habis di pasaran.

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – PT Pertamina kebingungan menyikapi kebijakan pemerintah mengenai
penyaluran bahan bakar minyak atau BBM. Kebijakan itu adalah terkait
prioritas BBM yang akan dilakukan, apakah masih BBM dengan standar euro
II atau justru berprioritas kepada BBM standar euro IV. 
Direktur
Utama Pertamina, Elia Massa Manik menyampaikan, Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ditegaskan bahwa Pertamina sudah akan
beralih ke euro IV atau berkualitas tinggi. Sedangkan dari Kementerian
Energi Sumber Daya Mineral dan BPH Migas juga masih mendorong pemenuhan
kebutuhan masyarakat untuk BBM standar euro II atau RON 88. 
“Ini sesuai dengan BBM penugasan, yaitu premium standar RON 88, euro
II. Permen LHK kita sudah ingin ke euro IV, ini membingungkan,” kata
Massa dalam rapat dengan komisi VII, Jakarta, Senin (19/3/2018). 
Sebagai contoh, dia mengatakan, pada Asian Games 2018 yang dihelat di
Jakarta Palembang dan Bandung mendatang, Pertamina diminta untuk segera
menyediakan BBM dengan kualitas euro IV atau kualitas tinggi. 
Tak
hanya itu, sambung Massa, pihaknya telah merespons keinginan pemerintah
untuk menyediakan BBM berkualitas tinggi dengan mengejar target proyek
kilang langit biru Cilacap yang diharapkan on stream atau dapat dioperasikan pada Desember 2018.
“Dan, perlu disampaikan kilang Cilacap udah enggak bisa lagi produksi premium,” ujar dia. 
direktur utama pertamina elia massa manik 663 382
Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik.
Dengan
demikian, kata dia, Pertamina ingin konsistensi pemerintah dalam
menerapkan kebijakan. Sebab, kini, Pertamina masih tergantung dengan
regulasi yang ada. 
“Di satu sisi seperti, kawan-kawan di ESDM,
pak Ifan (BPH Migas) diskusi gimana nih mengatasi masalah. Di satu sisi,
masih minta premium tapi di sisi lain pinginnya BBM kualitas tinggi,”
ujar dia. 
Maka dari itu, Ia mengaku perlu kejelasan ke mana arah
kebijakan pemerintah saat ini dalam kebijakan penyaluran BBM sehingga
kebijakan ke depan yang diambil tidak merugikan pihak mana pun.
“Jelang
Asian Games 2018 ini, kita harus sosialisasi sama-sama, karena regulasinya
sudah ditujukan kepada Pertamina. Kami sudah ada produknya (untuk BBM
Kualitas tinggi), kan proyek Cilacap sudah berlangsung dua tahun,”
tuturnya. (asp/viva)