Berita  

Pesantren di Jateng, Memiliki Barometer Dalam Penentuan Arah Kebijakan Pesantren Nasional

2702 pesantren
Gus Rozin berbaju putih menyampaikan materi pada peserta (Istimewa)

SEMARANG-JATENG, SriwijayaAktual.com – Dilihat dari jumlah pesantren di Jawa Tengah menduduki urutan
ketiga dalam tingkat nasional dengan jumlah 4.759. Dari sinilah
pesantren di Jateng memiliki barometer dalam penentuan arah kebijakan
pesantren nasional.
Pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) bekerjasama dengan
Bidang Pendidikan dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kantor Wilayah
Jawa Tengah menggelar koordinasi dengan pengurus kabupaten se-Jawa
Tengah di pondok pesantren Al-Asror Gunungpati, (26/2/2017). “Pertemuan ini
membahas perkembangan persiapan Musabaqah Qiroatul Kutub Nasional di
Jepara dan perkembangan pesantren terkini.
Perwakilan dari kementerian agama kantor wilayah Jawa Tengah dalam
hal ini diwakili dari bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf,
Drs. H. Ahyani, M. Si mengharapkan bahwa MQK yang digelar Oktober besok
berjalan dengan lancar. Perlombaan seperti ini sebagai ajang syiar
kepada khalayak bagaimana kemampuan santri membaca kitab kuning.
Hadir ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Nahdlatul
Ulama, KH. Abdul Ghaffar Rozin, M. Ed menyampaikan bahwa berbagai
kalangan baik pemerintah hingga swasta memberikan perhatian kepada
pesantren. Hal ini menjadi modal penting dalam menggerakkan kepentingan
dan kebutuhan pesantren bersama-sama.
“Memahami pesantren harus secara substantif tak bisa melihat
permukaan belaka,” papar Gus Rozin, pengasuh pesantren Maslakul Huda
ini.
Jawa Tengah dengan jumlah santri 614.569 santri sesuai catatan
Kemenag Kanwil Jateng mengalami penurunan 638.288 dengan jumlah
pesantren 4.847 (2014).
Hadirnya FKPP ini mewakili jumlah pesantren sedemikian besar harus
mempu menampung berbagai macam aspirasi dan kepentingan. Gus Rozin
mendorong agar FKPP mampu memberikan pemahaman tentang pentingnya
legal-formal pesantren. Hal ini sebagai identitas pesantren secara
resmi, karena masih banyak pesantren yang tak peduli dengan pendataan
tersebut.
Kekuatan pesantren bisa menyuarakan secara bersama-sama apa yang
menjadi keinginan dalam wadah FKPP ini. Tentu keberpihakan terhadap
ahlus sunnah wal jama’ah, kerukunan, kebersamaan menjadi ukuran penting
untuk membangun bangsa. selain itu, sinergitas dengan berbagai pihak
harus terjalin dengan baik. (*)

Sumber, Beritajateng.net