di 171 daerah berakhir. Provinsi Papua menjadi daerah terakhir yang
merampungkan kesepakatan naskah penandatanganan hibah daerah (NPHD) pada
Rabu (4/10).
RI, total anggaran yang disetujui untuk pilkada 2018 adalah Rp11,9
triliun. Jumlah tersebut lebih sedikit dari total anggaran yang
diusulkan sebelumnya, yakni Rp14,8 triliun.
antara KPU daerah dan pemerintah daerah masing-masing. Di Provinsi
Papua, misalnya, dari Rp1 triliun yang diajukan, hanya disepakati Rp850
miliar. Hal serupa terjadi di Kalimantan Timur yang dipangkas hampir 35
persen dari usulan penyelenggara pilkada.
disetujui pemerintah daerah masing-masing. Bergantung pada kemampuan
keuangan daerah,” ujarnya di Kantor KPU RI, Jakarta, kemarin (6/10/2017).
paling besar, yakni Rp1,1 triliun. Di belakangnya, Pilkada Jawa Tengah
Rp990 miliar, Sumatera Utara Rp855 miliar, Papua Rp850 miliar, dan Jawa
Timur Rp817 miliar.
sebelumnya, jumlah tersebut rata-rata tidak habis. Sebab, rancangan yang
dibuat daerah didasarkan pada penggunaan maksimal. Misalnya,
menyediakan slot lima sampai tujuh calon. ”Nanti kalau calon hanya 2, 3,
atau 4, biasanya ada kelebihan anggaran,” imbuhnya.
digunakan untuk honor petugas. Mulai panitia pemilihan kecamatan (PPK),
panitia pemungutan suara (PPS), hingga kelompok penyelenggara pemungutan
suara (KPPS). Angkanya bisa mencapai 60 persen.
Banten itu menyebutkan, sebagian daerah mulai mencairkan. Namun,
rata-rata tidak dilakukan dalam satu tahap. Sebab, mereka menggunakan
dua tahun anggaran yang berbeda. ”Daerah mengalokasikan dana dari APBD
2017 dan 2018. Karena kemampuan pemda untuk menyediakan dana pilkada
dalam satu tahun anggaran biasanya tidak sanggup,” ungkapnya.
Menurut anggota Bawaslu RI Mochamad Afifudin, masih banyak daerah yang
belum menyepakati anggaran. Bahkan, 10 daerah di antaranya belum memulai
pembahasan. [ak/*]