Briptu Arie Fitri anggota unit Obvit Sat Sabhara Polresta Solo memberikan keterangan pada wartawan, Rabu (12/2/2020). |
Tak hanya sekali, foto cantik Briptu Arie Fitri ternyata sudah dua kali digunakan orang lain untuk menipu.
Pertama, foto Polwan Cantik Briptu Arie Fitri dipakai orang untuk mencari pacar, dan berhasil.
Selama 2 tahun, sosok penipu yang menggunakan foto Briptu Arie menjalin hubungan cinta, dengan korban asal Palembang.
Kedua, foto Polwan Cantik Briptu Arie Fitri dipakai untuk menipu orang, dengan modus menjual motor gede dengan harga murah.
Berikut, penuturan Polwan Cantik Briptu Arie Fitri soal foto-fotonya yang digunakan untuk menipu.
Briptu Arie Fitri kini tercatat sebagai anggota unit Obvit Sat Sabhara Polresta Solo.
Beberapa tahun silam sebelum dirinya menikah, Briptu Arie Fitri pernah didatangi pemuda asal Palembang yang mengaku pacarnya.
Foto dan identitas dirinya ternyata dijadikan modus penipuan pacar palsu.
Hal ini terungkap pada 2019 lalu.
Bermula saat ada seorang laki-laki dari Palembang bernama Suwarno datang ke Mapolresta Solo.
Lelaki tersebut menunggu Briptu Arie Fitri hingga selesai melakukan apel.
“Saya kemudian dipanggil provost untuk menemui orang tersebut,” kata Briptu Arie Fitri, Rabu (12/2/2020).
Setelah menemui pria dari Palembang tersebut, pria itu menunjukkan gelagat yang tidak biasa.
“Dia seperti orang jatuh cinta begitu, saya kaget soalnya aneh belum pernah ketemu,” kata Briptu Arie.
Setelah Briptu Arie Fitri mengajak pria tersebut berbicara di ruangannya, ternyata ada orang yang menggunakan foto Briptu Arie untuk menipu pria tersebut.
“Pria itu kira yang berhubungan selama dua tahun dengan dia itu saya, padahal orang yang berhubungan dengan dia itu ngambil foto saya,” jelas Briptu Arie.
Pria itu bahkan dimintai pulsa dan uang jajan.
“Saya heran, dua tahun dia berhubungan, masa tidak tahu kalau ditipu,” papar Briptu Arie.
“Dia dimintai pulsa dan jajan,” terangnya.
Adanya kasus ini, Briptu Arie mengatakan pada pria tersebut agar lebih berhati-hati.
“Katanya pria itu mau jemput saya untuk dikenalkan pada orangtuanya, saya sendiri saat itu juga mau menikah,” kata Briptu Arie.
“Kalau status saya sekarang sudah menikah,” lanjut Briptu Arie.
Kejadian tersebut yang menurut dia aneh, sebab ada saja orang yang memanfaatkan fotonya untuk penipuan bahkan menjadi pacar palsu.
Selain kasus itu, kebanyakan identitas Briptu Arie digunakan untuk tipu jual beli barang seperti motor dan handphone.
Foto Polwan untuk penipuan iklan motor
Ibu rumah tangga warga Landungsari, Kota Pekalongan, Toharoh, saat memberikan keterangan di Mapolresta Solo, Rabu (12/2/2020). |
Ibu rumah tangga warga Landungsari, Kota Pekalongan, bernama Toharoh (30), menjadi korban penipuan akun yang mengatasnamakan anggota polisi Solo.
Berikut kronologi kejadiannya yang dihimpung TribunSolo.com:
Bermula saat Toharoh melihat sebuah iklan motor lelang Honda CBR 250 di Facebook.
“Kejadian itu Februari 2020 ini,” kata Toharoh, Rabu (12/2/2020).
Tertarik lantaran harganya murah cuma Rp 12 juta, korban menghubungi penjual.
Setelah menghubungi penjual tersebut, ternyata penjual motor lelang itu mengaku bernama Briptu Arie Fitri.
“Orang yang mengaku Briptu Arie Fitri itu sama saya bilang tugasnya di Polda,” terangnya.
Oknum penipu yang mencatut nama dari Briptu Arie Fitri ini mengirimkan KTA dan KTP yang mencantumkan identitas yang bersangkutan.
“Kami jadi percaya, dan memutuskan membeli motor jualannya di Facebook itu,” kata Toharoh.
Awalnya korban diminta transfer Rp 1,5 juta untuk uang muka dan selanjutnya diminta tambahan Rp 3 juta.
Setelah Toharoh mentrasfer total Rp 4,5 juta pelaku yang mencatut nama polisi Solo tersebut meminta tambahan transfer lagi.
Namun, Toharoh menolaknya dan menanyakan kapan motornya sampai.
“Tapi pelaku itu kemudian memblokir nomor saya, dan saya cari sesuai alamat di Solo,” ujar Toharoh.
Ternyata Briptu Arie Fitri tidak memiliki akun Facebook dan pelaku mencatut nama polisi yang bertugas di Solo tersebut.
“Nomor saya diblokir pelaku, saya juga sudah bertemu Briptu Arie yang asli,” kata Toharoh.
Setelah tahu jadi korban penipuan, Toharoh melapor ke Polresta Solo.
“Saya lapor ke Polresta,” pungkasnya. (tribunsolo)