agar dana haji yang mencapai Rp90 triliun diinvestasikan ke arah
pembangunan nasional guna memberikan keuntungan terhadap negara, karena
dinilai mampu memberikan potensi yang sangat besar untuk dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah.
sampai Rp90 triliun. Triliun, bukan miliar. Rp93 triliun yang ini kalau
dimanfaatkan dengan baik, ditaruh di tempat-tempat yang memberikan
keuntungan yang besar, juga akan mempercepat pembangunan negara kita,”
kata Jokowi dalam sambutannya di peluncuran Komite Nasional Keuangan
Syariah dan peresmian pembukaan Silatnas Ikatan Ahli Ekonomi Islam
(IAEI) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/7/2017) dikutip dari Okezone.
Presiden juga berpesan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)
supaya dana haji bisa disimpan di tempat-tempat yang aman dan tidak
memiliki resiko. Presiden Jokowi juga meminta BPKH untuk mencontoh
negara lain dalam mengelola dan memanfaatkan dana haji.
Jiran itu, sambung Presiden, dana haji disimpan di industri perkebunan.
Namun dana haji Indonesia jangan disimpan di industri perkebunan
lantaran masih mungkin menimbulkan resiko bila terjadi kebakaran hutan.
akan ada ruginya. Dan itu sudah saya sampaikan agar dana haji kita
berikan peluang untuk dananya di taruh taruh yang enak-enak saja, yang
enak-enak ditaruh, yang resiko jangan, karena ini dana umat, hati-hati,”
pungkas dia. (***)