JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di rapat umum Relawan Jokowi di Sentul dinilai provokatif. Partai Demokrat bahkan menganggap Presiden Jokowi layak dimakzulkan (impeach) terkait pernyataaan tersebut.
Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, apa yang diucapkan Jokowi di hadapan pendukungnya menjurus pada ajakan perang sipil.
“Perintah Presiden kepada pendukungnya untuk melakukan tindakan berbahaya yang mengarah pada perang sipil ini masuk kategori perbuatan tercela dan layak di-impeach,” kata Andi melalui akun Twitter @AndiArief_.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam rapat yang dihadiri oleh puluhan ribu relawan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, berpesan agar para relawan tidak mencari permusuhan dalam berkampanye. Namun juga mengimbau relawan untuk siap jika harus berkelahi.
“Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani,” kata Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Sabtu (4/8/2018).
Seruan itu pun disambut tepuk tangan riuh dan teriakan relawan yang hadir.
“Jangan ngajak. Kalau diajak?” tanya Jokowi ke relawan.
“Berantem!” jawab para relawan kompak.
Atas pernyataan Jokowi tersebut, Andi Arief menilai Jokowi telah menyerukan perang sipil kepada pendukungnya. Perang sipil yang dimaksud Andi adalah kalimat kelahi yang dikeluarkan Jokowi, yang mana akan membuat pihak-pihak yang bukan relawan mempersiapkan segala sesuatu atas ancaman kekerasan serius seorang presiden lewat pendukungnya.
“Kalau sampai ada satu saja korban jatuh karena kekerasan atas perintah Presiden Jokowi, bukan tidak mungkin akan ada reaksi balik yang membahayakan hubungan antar warga negara,” pungkas Andi Arief. [JP]