|
Dok: Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Antara |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan bersikap tegas terhadap
PT Freeport Indonesia, bila perusahaan itu tidak kooperatif atau sulit
diajak bermusyawarah membicarakan kelanjutan usaha produksi di Papua.
“Kalau memang sulit diajak musyawarah dan sulit kita ajak
berunding ya nanti kita akan bersikap,” kata Presiden RI Jokowi, usai
meluncurkan bantuan pangan nontunai melalui kartu keluarga sejahtera di
Gedung Olahraga Popki, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/2/2017).
Kegiatan produksi konsentrat (emas, perak, dan tembaga) oleh PT
Freeport Indonesia kini sedang memasuki babak baru ketika Pemerintah
Indonesia menyodorkan Izin Usaha Penambangan Khusus (IUPK) sebagai
pengganti kontrak karya, yang akan berakhir tahun 2021.
IUPK tersebut memposisikan pemerintah sebagai pemberi izin jadi
lebih kuat daripada korporasi sebagai pemegang izin sekaligus mewajibkan
pemegang izin untuk mendivestasi 51 persen sahamnya kepada pemerintah.
Berita Terkait – YLKI: Meminta Menteri ESDM Jangan Bandingkan Freeport dengan Industri Rokok
– Freeport Sebaiknya Angkat Kaki Dari Indonesia !!!
– Alumni Kelompok Cipayung Bertemu Jokowi Bahas Ideologi Sampai Terkait Freeport
Jokowi juga menegaskan ingin mencari solusi yang saling menang satu sama lain antara pemerintah dan Freeport.
“Kita ingin ini dicarikan solusi menang-menang, dicarikan solusi yang win win kita ingin itu karena ini urusan bisnis,” katanya.
Untuk putusan nasib Freeport, Jokowi mengatakan telah menyerahkan sepenuhnya pada Menteri ESDM, Iganasius Jonan.
“Ya nanti dilihat ini kan masih menteri masih berproses berunding
dengan Freeport. Intinya itu aja kalau memang sulit diajak musyawarah
dan sulit diajak berunding, saya akan bersikap tapi sekarang ini biar
menteri dulu,” Tandasnya. (rima)
Sumber, antara