Berita  

Pria Malang Trauma karena Tiga Kali Diperkosa Janda

Ilustrasi
TAIPEI-TAIWAN, SriwijayaAktual.com – Lelaki berusia 65 tahun di Taiwan bernama Ah Ruan, menjadi korban pemerkosaan oleh seorang janda bernama Ying Ying.

Seperti diberitakan Wolrd of Buzz, Sabtu (1/12/2018), Ah Ruan kali pertama bertemu perempuan berusia 49 tahun tersebut dalam salah satu acara di Taipei, Taiwan, pada bulan Mei 2018.

Setelah beberapa kali pertemuan, Ah Ruan dan Ying Ying kerap membuat janji pertemuan. Namun, kepada polisi, Ah Ruan mengakui pada suatu hari di bulan September, Ying Ying menjebaknya untuk bertemu untuk diperkosa.

”Dia mengajakku keluar makam malam di restoran. Dia menjemputku di stasiun kereta. Waktu saat itu sudah lewat pukul 22.00. Setelah makan malam, Ying Ying mengajakku ke rumahnya,” jelas Ah Ruan.

Ia mengakui menerima ajakan Ying Ying karena sudah larut sehingga dirinya merasa tak aman kalau pulang ke rumah sendirian memakai kendaraan umum.

Malam itu, kata Ah Ruan, tak terjadi hal menakutkan apa pun. Mereka tidur sekamar, tapi Ah Ruan tidur di lantai sementara Ying Ying tidur di kasur.

Keesokan harinya, keduanya pergi keluar untuk makan dan meminum alkohol. Mereka juga sempat ke supermarket untuk membeli makanan sebelum kembali ke rumah Ying Ying.

”Saat itulah aku merasa pusing dan lesu sehingga hanya berbaring di tempat tidurnya. Tapi, Ying Ying bertingkah aneh, berteriak, dan memerkosaku. Saat itu aku lemas, tak punya tenaga untuk melawannya,” kata Ah Ruan.

”Dia memberiku suplemen seperti viagra sehingga bisa berhubungan sebanyak 2 kali. Tapi aku sama sekali tak bisa menerima perlakuannya, aku diperkosa sampai tiga kali,” tegasnya.

Setelah untuk kali ketiga dirudapaksa,  Ah Ruan mengatakan ingin melarikan diri dari rumah Ying Ying tetapi dia tidak bisa melakukannya.

Sebab, Ying Ying sudah memberitahukan memerlukan kartu akses untuk keluar dari rumahnya. Ah Ruan tidak punya pilihan selain tinggal di sana selama satu malam lagi.

Keesokan harinya, Ah Ruan memberanikan diri bertanya alasan Ying Ying menyerangnya secara seksual.

”Dia mengatakan menyesal dan mengejekku. Dia mengatakan kemaluanku kecil, tak sebagus milik orang asing, dia menyesali perbuatannya karena hal itu,” tuturnya.

Setelah pulang ke rumah, Ah Ruan marah sehingga mengajukan laporan kepada aparat kepolisian. Secara kejiwaan, Ah Ruan mengakui terganggu setelah kejadian itu.
”Setiap malam aku selalu mendapat mimpi buruk.” [**]

Spesial Untuk Mu :  “BANG TOYIB”, Masih Mewarnai Kasus Perceraian di Purbalingga