JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Proyek pengerjaan angkutan massal Mass Rapid
Transit (MRT) terus berlanjut. Saat ini, pembuatan terowongan sudah
memasuki kawasan Istora Senayan. Di kawasan itu, nantinya akan dibuat
Stasiun Istora.
Dari rilis yang dikirimkan dilansir merdeka.com, Selasa (17/5/2016), sejak Sabtu (14/5/2016) kemarin, mesin bor bawah tanah kedua proyek MRT Jakarta
yang bernama Antareja II telah menembus Stasiun Istora (depan Bursa
Efek Indonesia). Pada April lalu, mesin bor bawah tanah pertama
(Antareja) yang telah lebih dulu menembus Stasiun Istora.
“Semenjak
dioperasikan pada November 2015 lalu dari titik awal Patung Pemuda
Senayan, hingga hari ini bor Antareja II telah berhasil membuat
terowongan jalur MRT bawah tanah hingga Stasiun Istora dengan total
panjang 924 meter (Area transisi Patung Pemuda sampai dengan Stasiun
Senayan sepanjang 324 meter dan Stasiun Senayan sampai dengan Stasiun
Istora sepanjang 600 meter),” demikian bunyi rilis.
Sama halnya
dengan Bor Antareja yang pertama, mesin Bor Antareja II ini memiliki
diameter lebih kurang 6,7 meter, dengan total panjang lebih kurang 43
meter dan bobot mencapai lebih kurang 323 ton, mulai dari bagian kepala
(cutterhead) hingga bagian akhir (backup cars).
Sebagai gambaran
cara kerja Tunnel Boring Machine (TBM) Bor Antareja II ini, setiap mesin
bor melakukan penggalian ke arah depan, kemudian langsung diikuti
dengan pemasangan segmen terowongan berupa potongan-potongan precast
dengan lebar 1,5 meter, yang akan membentuk cincin (ring) di
belakangnya.
Untuk perkembangan pembangunan terowongan jalur
bawah tanah MRT, terdapat empat mesin bor bawah tanah yang digunakan
sepanjang Senayan sampai dengan Bundaran HI. (*)