![]() |
Ilustrasi/PSK |
prinsip yang diterapkan IS yang memilih jalan hidup sebagai wanita
penghibur.
layar kaca ponselnya. Beberapa pelanggan sudah menghubunginya. Ada yang
sekadar iseng melontar rayuan gombal, ada juga yang serius mengajak
kencan.
jarang dapat tamu orang Indonesia. Kalau WNA bayarannya gede. Mereka
biasanya ambil paket LT [long time]. Bisa tiga juta sampai lima juta
untuk satu hari semalam kencan,” kata IS kepada BantenNews—jaringan Suara.com, jaringan Harianjogja.com, beberapa pekan lalu di Kota Serang.
11 pelanggan, IS mengaku terhubung melalui aplikasi komunikasi media
sosial. Para calon pelanggan akan menemukannya melalui aplikasi itu.
Foto profile yang aduhai akan mengantar calon pelanggan untuk
menghubunginya.
dan manajer pemasaran yang menjadi pelanggan IS. Paling malas ia
meladeni pegawai pemerintah. Selain ribet juga terkenal pelit urusan
duit.
satu pelanggan IS bahkan pernah menikahinya. Usia IS dan mantan
suaminya memang terpaut jauh sekali. IS berusia 25, sedangkan suaminya
saat pernikahan mereka sudah menginjak 63. Pernikahan itu, menurut IS
bukan karena semata ia jatuh cinta. Kebaikan membuat ia luluh juga.
sayang, usia pernikahan IS hanya bertahan tiga tahun. Suaminya harus
kembali ke Negeri Ginseng untuk kembali ke perusahaan pusat tempatnya
bekerja.
kembali pada dunianya yang lama. Menjadi wanita penghibur. Dunia malam
bukan dunia yang asing bagi IS. Ia mengaku pernah menjadi penghuni
lantai tiga Hotel A, Jakarta.
IS saat di Hotel A bisa mencapai Rp4 juta per malam. Namun, sistem
keamanan dan pengunjung yang rata-rata WNA di dalam hotel membuatnya tak
betah. Terlebih setelah kejadian yang memilukan di depan matanya.
ketat. Kita tak boleh cerita apa yang ada di dalam. Dua teman saya
meninggal karena HIV karena melayani dua sampai tiga pria sekaligus tiap
malam. Kulit mereka mengelupas seperti ular sebelum meninggal.
Sementara saya hamil dan tak tau dengan pria yang mana,” kata IS pilu.
tengah percakapan, datang seorang pria menanyakan IS. Kepada lelaki
itu, IS langsung menjawab bahwa dirinya adalah orang yang dimaksud.
Lelaki itu langsung terlihat canggung ketika IS menanyakan maksud
kedatangannya.
Tamu-tamu saya biasanya janjian dulu. Kalau begini [belum ada janji]
saya tidak bisa pak,” kata IS kepada pria itu.
melayani pria yang sudah membuat janji melalui aplikasi media sosial. Ia
mengaku khawatir dengan orang baru. “Takutnya petugas. Saya tak layani
yang datang langsung tanpa membuat janji dulu,” jelas IS. [*]